Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai melakukan Pengabdian Masyarakat Program P2C IKU Unhas Tahun 2022. Bertemakan “Pendamping Penulisan Deskripsi Objek Sejarah dan Budaya serta Pariwisata Kabupaten Sinjai,” kegiatan berlangsung di Aula Kuliah, Kerja, Karya Profesi Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, Sabtu (24/9).
Turut menghadirkan, Kepala Departemen Ilmu Sejarah Unhas, Dr Ilham MHum, dan dosen Sejarah lain, seperti Dr Suriadi Mappanggara MHum, Dr Bahar Akase Teng, Dr Rasyid Rahman MHum, Dr Ida Liana Tanjung, Nasihin MHum, Andi Lili Evita MHum. Turut serta juga Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, Andi Ikbal beserta tim pendataan cagar budaya.
Dalam kesempatannya, Kepala Departemen Ilmu Sejarah FIB Unhas, Dr Ilham MHum mengatakan, pengabdian ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Kegiatan sebelumnya, terdapat pendampingan seperti pembuatan narasi film dokumenter tentang Karebosi, dan bangunan-bangunan Bersejarah di Kota Makassar.
“Kami juga ada pendampingan desa wisata, seperti sejarah desa. Biasanya kami dorong mahasiswa untuk menulis sejarah desa, misalnya desa wisata. Apalagi tren penulisan sejarah desa di perguruan tinggi sangat masif,” ucap Ilham.
Ilham berharap ke depan ada kerja sama yang intens untuk pendampingan penulisan objek sejarah dan budaya di Sinjai.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, Andi Ikbal mengucapkan terima kasih atas pendampingan dari dosen-dosen sejarah. Telah membantu terutama dalam membuat narasi sejarah. Hal ini juga sejalan dengan pengembangan SDM.
“Apalagi hanya satu orang yang berlatar belakang kebudayaan. Maka kami berharap kegiatan ini dapat dimaksimalkan oleh teman-teman,” ujar Andi Ikbal.
Lebih lanjut, Andi Ikbal membahas salah satu contoh pentingnya pembuatan narasi sejarah, seperti bangunan Masjid Nur yang didirikan 1660. “Cuma sayang sekali bentuk aslinya sudah hilang. Masjid yang bernilai sejarah tertua ini belum memiliki narasi dan kurang juga dokumentasinya,” pungkasnya.
Winona Vanessa HN