Bidikmisi sebagai bantuan biaya pendidikan adalah secercah harapan bagi para mahasiswa yang tidak mampu. Kehadirannya tentu menjadi solusi atas peliknya masalah keuangan yang mencekik kehidupan mahasiswa. Namun, hal ini kembali menjadi masalah tatkala dana yang semestinya disalurkan justru terhambat dan tidak sampai pada waktunya.
Keresahan ini tentu membayangi diri para mahasiswa. Berbagai keluhan yang datang seakan menjadi saksi kepelikan tersebut. Namun ketika disinggung perihal tersebut, Sampara ST MM sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Unhas menampiknya.
“Kita tidak bisa menyampaikan terlambat atau tidak, kan dana itu ada UKT sama biaya hidup. Kita hanya mengolah administrasi dari bank mitra ke bank mahasiswa,” tegasnya.
Di tengah perbincangan, ia pun menekankan bahwa data yang belum selesai menjadi salah satu alasannya. Data dari mahasiswa baru jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tepatnya. Hal itu disebabkan oleh susahnya menetapkan data satu persatu. Di sisi lain, Surat Keputusan (SK) terkait perihal data mahasiswa baru belum kunjung menemukan titik temu.
“Ada aturan baru terkait sistem pencairan dana, yaitu data Nomor Induk Kependudukan (NIK) tiap mahasiswa. Kita pun sudah minta data tersebut kepada para mahasiswa yang terlibat. Kemarin (Selasa, 17/9) baru selesai semua prosesi penginputan NIK. Keterlambatan on going disebabkan oleh adanya permintaan data tambahan,” tambah pria berkacamata tersebut.
Sampara begitu ia disapa, mengalami kesulitan tersendiri dalam penginputan data. NIK yang diinput oleh mahasiswa itu ada yang dobel dan sama. Bahkan beberapa mahasiswa nyatanya tidak kunjung memberikan data NIK sebelum akhirnya hal itu ditinjau kembali.
Proses penginputan data yang dinilai mudah, yaitu dengan menggunakan SSO tampak bias. Demi menyelesaikan masalah yang ada, mahasiswa diharapkan peka dalam melakukan hal-hal yang diperintahkan tanpa perlu menunggu lama.
“Kita sudah minta data mereka sejak 15 Agustus 2019. Demi melancarkan tugas tersebut, kita bahkan meminta pertolongan Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKAB) untuk menyebarkan info,” tuturnya.
“Menilik problema ini, kita harapkan mahasiswa tidak lagi mengulur waktu, terlebih dalam hal penginputan data. Jika waktu terulur, maka proses pencairan dana juga akan terulur,” harapnya menutup perbincangan.
M19