Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar International Conference on Linguistics and Cultural Studies 5 (ICLC-5) di Aula Prof Mattulada Unhas, Rabu (16/10). Konferensi ini mengangkat tema “Contemporary Issues in the Research of Languange, Literature, Culture, and Teaching.”
Acara konferensi kali ini menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Inggris, dan Tiongkok. Salah satu pemateri, Dekan FIB Unhas, Prof Dr Akin Duli MA hadir sebagai pembicara.
Di hadapan peserta, Prof Akin banyak menyoroti arkeologi dan budaya di Toraja dengan judul materi “Sebuah Batu sebagai Simbol Penghargaan bagi Bangsawan Toraja.” Materi ini diangkat setelah ia melihat budaya seperti ini masih hidup dalam masyarakat Toraja sampai sekarang.
“Mengapa saya mengambil di Toraja? Karena rupanya budaya ini di Toraja masih hidup sampai sekarang, walaupun kemudian mengalami pergeseran-pergeseran baik dari bentuk maupun nilai-nilai yang terkandung didalamnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dosen Arkeologi Unhas tersebut menjelaskan terkait budaya megalitik yang sangat berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Menurutnya, budaya megalitik ini umumnya menggunakan media batu yang sifatnya monumental dan sangat berkembang di wilayah Asia sampai ke Polinesia dan Melanesia.
Andika Wijaya