Bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas mengadakan Workshop Forum cerdas berdemokrasi. Bertajuk “Merawat Demokrasi Pancasila di Era Digital”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Prof A Amiruddin Fakultas Kedokteran Unhas, Kamis (14/6).
Dipandu oleh Dosen Ilmu Komunikasi Nosakros Arya SSos MIkom, workshop ini mengundang, Redaktur Terkini id, Fachri Djaman sebagai salah satu narasumber.
Dalam pemamaparan, Fachri menjelaskan peran media dalam demokrasi digital. Ia mengatakan bahwa demokrasi saat ini tidak hanya kepada pemilihan kepemimpinan, tetapi juga mengenai kebebasan berpendapat di media sosial. Namun, beberapa warganet menjadikan demokrasi sebagai tameng untuk menyatakan opini dengan berlebihan sehingga dapat menghancurkan kebhinekaan pancasila.
“Beberapa warganet kebablasan saat menyatakan pendapatnya, sehingga opini yang mereka lontarkan tidak lagi sebuah pendapat yang sehat, namun menjadi pendapat yang keliru,” ucapnya.
Fachri turut menyampaikan, pada masa pemerintahan yang akan datang, kebebasan beropini yang didapatkan saat ini, jangan sampai dibatasi lagi seperti era orde baru hanya karena berlebihan saat berpendapat. “Maka dari itu, kita harus lebih bijak dan mengubah cara kita berpendapat di media sosial,” tambahnya.
Salah satu hal yang merusak demokrasi berpendapat secara digital yaitu pihak-pihak tertentu yang kerap menyebarkan berita bohong atau hoaks. “Media biasanya memproduksi berita bohong untuk mendapatkan cuan atau keuntungan dari google adsense, sehingga tidak berbasis kebenaran lagi,” tutur Fachri
Diakhir, Fachri mengimbau generasi muda untuk mengetahui bentuk dan ciri-ciri berita bohong. Sehingga tidak menyalahgunakan demokrasi berpendapat, serta hati-hati dalam memposting suatu informasi, terlebih lagi karena telah diatur dalam UU ITE.
Yaslinda Utari Kasim