Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama jurusan Antropologi Budaya Universitas Kangwon dan Departemen Sejarah Universitas Dongguk Korea Selatan adakan Seminar. Kegiatan dengan tema “The History of Things in Eurasia” ini berlangsung di Ruang Senat FIB Unhas pada Rabu (8/1).
Kegiatan dimulai dengan penandatanganan Implementasi Arrangement (AI) antara Prodi Ilmu Sejarah Unhas, jurusan Antropologi Budaya Universitas Kangwon, dan Departemen Sejarah Universitas Dongguk Korea Selatan.
Keempat Pembicara dalam seminar ini merupakan perwakilan dari Universitas Korea Selatan. Tidak hanya itu, hadir pula dosen Prodi Ilmu Sejarah Unhas yang membawakan materi berjudul “Rempah Rempah dalam Dinamika Sosial Budaya Makassar.”
Dosen Prodi Ilmu Sejarah Unhas, Dr Muslimin memaparkan materinya yang berjudul “Konektivitas Pengiriman, Perdagangan dan Budaya Jalur Rempah di Indonesia”. Topik ini membahas tentang jalur rempah sebagai poros perdagangan, diplomasi, dan budaya penghubung Nusantara dengan dunia sejak abad ke-2.
“Jalur ini melibatkan interaksi maritim juga perniagaan yang intensif, yang menjadi penggerak utama peradaban serta pertukaran ide, bahasa, dan agama,” jelas Muslimin.
Lebih lanjut, Muslimin menegaskan bahwa jalur rempah tidak hanya perdagangan, tetapi juga pertukaran tradisi pembentuk identitas bangsa. Konsepnya sebagai warisan budaya global yang mencakup kuliner, kriya, hingga seni, seperti tarian Cakalele dan kain tenun dari Maluku.
“Jejak ini memperlihatkan keanekaragaman dan keterhubungan budaya antara Nusantara serta dunia,” tuturnya.
Sebagai warisan sejarah, jalur rempah diusulkan untuk direkonstruksi dalam narasi baru yang membebaskan serta mencerminkan kebanggaan sebagai bangsa merdeka. Hal ini menjadi simbol transformasi sosial dan politik di Nusantara hingga masa kemerdekaan.
Afifah Khairunnisa