Departeman Matematika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unhas bekerjasama Program Studi Matematika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, mengadakan Mathematics Lecture Series, Rabu, (8/07).
Webinar via Zoom tersebut mengangkat topik Applied Mathematics dan diagendakan berlangsung empat hari, 8-11 Juli. Kegiatan ini akan dimulai tiap Pukul 09.00-15.00 WITA. Bincang virtual pertama ini mempertemukan narasumber lintas universitas diantaranya Dr. Kartika Yulianti dari Departemen Pendidikan Matematika FMIPA UPI, Dr Ikha Magdalena dari Prodi Matematika FMIPA ITB, Dr M. Ashar Karim dari Departemen Matematika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, dan Dr Dipo Aldila dari Departemen Matematika FMIPA UI.
Diskusi berlangsung dengan mengupas segala bentuk aplikasi matematika untuk memahami permasalahan aktual yang terjadi di tengah pandemi. Acara yang dipandu Dr Kasbawati dari Prodi Matematika FMIPA Unhas, banyak diikuti dosen dan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia.
Selama kurang lebih enam jam, diskusi berjalan dan dibagi jadi empat sesi. Diskusi berjalan semakin menarik karena membahas berbagai masalah yang cukup viral dari persfektif ilmu matematika terapan. Salah satu topik yang dibahas adalah penggunaan model matematika dalam memahami dampak pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta yang dibawakan, Dr Dipo Aldila.
Saat memaparkan materi, Dr Dipo membahas salah satu jurnal yang ia publikasikan, berjudul “A Mathematical Study on The Spread of Covid-19 Considering Social Distancing and Rapid Assesment: The Case of Jakarta, Indonesia”. Dalam jurnalnya, ia mengangkat pemodelan matematika untuk menjelaskan dampak pelonggaran PSBB terhadap penyebaran Covid-19. Ia menjelaskan, apabila PSBB diberlakukan dan kemudian ada pelonggaran, maka berdasarkan persamaan jumlah kasus akan tetap meningkat namun tak separah jika tak ada PSBB. Dampak yang mungkin terjadi kata Dr Dipo adalah pandemi akan semakin lama bertahan dan puncaknya baru akan muncul belakangan.
Lebih lanjut, Dosen kelahiran 1988 ini juga menyampaikan harus ada tindakan lain yang diambil untuk mengurangi dampak buruk pelonggaran PSBB. “Dalam kasus ini, apabila PSBB tetap dilonggarkan hingga tak ada pembatasan, maka salah satu bentuk toleransi dari pelonggaran tersebut adalah Rapid test harus ditingkatkan, perbanyak self-isolation, dan pertahankan kapasitas rumah sakit,” jelas Dr. Dipo.
Saat sesi terakhir materinya, Dr. Dipo memberi saran ke peneliti dan mahasiswa yang ingin menggarap penelitian, agar sebaiknya mengangkat kasus lokal. “Membawa masalah epidemi lokal sebagai bentuk kontribusi kita, akan mendapatkan apresiasi tinggi. Selain itu, kebaruan dari sisi matematika akan sangat berpeluang untuk ditemukan,” ujarnya.
Sebelum menutup acara, Dr Kasbawati sebagai moderator pada hari pertama, menyampaikan bahwa kegiatan Webinar ini sedang diagendakan untuk menjadi program tahunan Departemen Matematika FMIPA Unhas.
M108