Di usia 43 tahun, identitas Unhas, pers kampus tertua di Indonesia, mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Alumni (IKA) identitas Unhas, Sabtu (16/12) di Lt 2 Gedung Ipteks.
Salah satu alasan pembentukan IKA identitas ialah untuk menjadi wadah pemersatu antara alumni dan kru identitas. Tema yang diusung dalam acara ini adalah “Dari Alumni identitas untuk identitas”.
Kegiatan ini dihadiri oleh pendiri identitas yang juga Guru Besar Ilmu Komunikasi Unhas, Prof Anwar Arifin, alumni angkatan awal sejak identitas pertama kali didirikan, Prof SM Noor (Guru Besar Fakultas Hukum), Ketua Penyunting identitas, Ahmad Bahar, dan sejumlah alumni dan kru identitas.
“Identitas telah melahirkan banyak jurnalis, penulis, dan professional handal di bidangnya masing-masing. Selama 43 tahun identitas berdiri, identitas telah melahirkan 300-an alumni yang tersebar di dalam maupun luar negeri,” papar Ahmad Bahar saat menyampaikan sambutannya.
Ia melanjutkan dengan jumlah alumni tersebut, diharapkan mampu memberi peran dalam mengembangkan dan memajukan identitas. Baik secara struktur kelembagaan dan kru yang masih aktif dan alumni.
Selain itu, salah satu pendiri identitas, Prof Anwar Arifin, dalam sambutannya banyak bercerita tentang suka dukanya selama di identitas.
“Saya banyak belajar dari kesalahan-kesalahan saya selama berproses di identitas. Namun, hal itulah yang mampu mengantarkan saya menjadi Ketua Dewan Pers dan menjadi salah satu anggota DPR,” jelas Prof Anno, begitu ia akrab disapa.
Dalam Musyawarah besar Ikatan Alumni PK identitas ini, Guru besar Fakultas Hukum Unhas, Prof SM Noor didaulat secara aklamasi sebagai Ketua Ikatan Alumni PK identitas yang pertama.
Reporter: Khintan