Ikatan Sarjana Kelautan (ISLA) Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan dialog akhir tahun dengan menyoroti strategi pengelolaan pembangunan sektor kelautan perikanan pemerintahan Prabowo-Gibran, Sabtu (06/12) di Boska Coffee Pejaten, Jakarta Selatan.
Ketua ISLA Unhas, Darwis Ismail, dalam sambutannya mengatakan, melalui kegiatan rutin tahunan ISLA Unhas ini diharapkan bisa memberikan bahan rekomendasi kepada pemerintah terkait tata kelola sektor kelautan perikanan.
“Rekomendasi tersebut dipandang penting karena bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil tangkap dan budidaya perikanan kita,” terangnya.
Ia memberikan contoh dalam pengelolaan udang, banyak pelaku usaha menjerit karena harga udang yang terjun bebas hanya karena isu terkontaminasi radioaktif.
“Hal seperti ini mesti diantisipasi oleh pemerintah sehingga tidak merugikan petambak budidaya,” ujar Darwis.
Dialog ini menghadirkan pemateri Dr Lukijanto ST MSc (Asdep Infrastruktur Umum dan Solusi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah), Dr Ady Chandra SPi MSi (Direktur Kepelabuhanan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan) dan Kris R Mada (Jurnalis senior Kompas).
Saat ini, menurut Darwis, dengan lebih dari 3.000 alumni kelautan Unhas yang tersebar di berbagai profesi dan instansi, baik pemerintah maupun swasta, ISLA Unhas akan memaksimalkan potensi dan jaringan alumni tersebut untuk memberikan ide dan gagasan besar demi memajukan sektor kelautan Indonesia.
Muhammad Nur Ilham
