Sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis ke-63 dan bentuk tanggung jawab sosial Perguruan Tinggi, Universitas Hasanuddin (Unhas) memiliki komitmen untuk berkontribusi nyata dalam masyarakat. Hal ini di tandai dengan pengabdian masyarakat yang menjadi agenda rutin. Tahun ini, Unhas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan Pemerintah Kabupaten Bone untuk bersama-sama dalam Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) di Sulsel.
Pernyataan Bersama mengenai “Komitmen Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Provinsi Sulsel” berlangsung pada pukul 09.00 Wita, di Kabupaten Bone, Selasa (03/09).
Acara ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Terpadu yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-63 Unhas. Dalam Kegiatan ini turut hadir, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, beserta rombongan yang terdiri dari Ketua Majelis Wali Amanah, Senat Akademik, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M).
Hadir pula Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Ir H M Nurdin Abdullah MAgr, Bupati Bone, Dr H Andi Fahsar Mahdin Padjalangi MSi, dan Wakil Bupati Bone, Drs H Ambo Dalle MM. Selain itu, juga hadir pada deklarasi ini masing-masing Bupati Wajo, Bupati Pinrang, Bupati Takalar, Wakil Bupati Sinjai, Forkopimda dan OPD Bone, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, dan Ketua Tim PKK Enrekang.
Deklarasi bersama untuk mengatasi masalah stunting ini ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan Piagam Komitmen Bersama Pemerintah Provinsi Sulsel, Unhas, dan Pemerintah Kota/Kabupaten.
Dalam rilis yan diterima, Bupati Bone, Dr Hj Andi Fahsar Mahdin Padjalangi MSi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan amanah yang diberikan sebagai tempat pelaksanaan Pengabdian Masyarakat terpadu Unhas tahun 2019. Fashar, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa ada 40,36% stunting di Bone, dalam 10 bulan persentasenya turun menjadi 36%.
“Dengan dukungan SDM Unhas dalam upaya menurunkan stunting, ada 36 kegiatan LP2M yang dilakukan pada 12 desa, khususnya desa wilayah pegunungan dan pesisir yang memang menonjol kasus stuntingnya,” jelas Fashar.
Pada Kesempatan yang sama, Prof Dwia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kesedian Pemerintah Sulsel, khusunya Kabupaten Bone untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Prof Dwia menjelaskan, Pengabdian Masyarakat yang dilakukan merupakan salah satu upaya nyata Unhas untuk mewujudkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Hal ini juga sebagai bentuk komitmen untuk memperluas cakupan dan manfaat kehadiran Unhas, sehingga ada proses transformasi dari bermanfaat untuk masyarakat menuju ke arah yang lebih luas yakni berkontribusi untuk kemanusian.
“Persoalan kemanusiaan adalah tantangan bersama yang harus menjadi bagian dari tanggungjawab perguruan tinggi termasuk Unhas. Pergeseran komitmen ini menjadi upaya membekali sivitas akademik Unhas untuk terus peduli dan terlibat dalam menyelesaikan persoalan kemanusian di wilayah manapun. Ini menjadi komitmen kami sebagai Unhas Humaniversity,” jelas Prof Dwia.
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Ir H M Nurdin Abdullah MAgr mendukung setiap kegiatan yang dilakukan demi kepentingan masyarakat. Ia menambahkan, persoalan stunting membutuhkan perhatian dan kepedulian yang tinggi. Prof Nurdin mengapresiasi langkah antisipasi cepat untuk mencegah stunting yang dilakukan oleh Kabupaten Bone.
“Persoalan ini harus ada langkah intervensi yang tepat dan cepat. Tentu kita membutuhkan kolaborasi untuk mewujudkan program strategis. Selain itu, perlu menyisipkan APBD kabupaten dan kota untuk pencegahan stunting, perlu pendekatan teknologi untuk mendukung zero stunting. Pemerintah harus turun melayani dan menunjang SDM yang unggul,” ucap Prof Nurdin.
Setelah penandatanganan komitmen bersama percepatan zero stunting, kemudian dilanjutkan dengan Bakti Sosial Bersama secara serentak dan Pengabdian Masyarakat terpadu oleh peneliti LP2M Unhas.
Wandi Janwar