Direktur Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas) Abdullah Sanusi SE MBA PhD berikan sambutan dalam kegiatan pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan keluarga Mahasiswa Bidikmisi dan Kartu Indonesia pintar (IKAB-KIP) Kuliah Unhas. Kegiatan berlangsung di Aula LPMPP Unhas, Jumat (29/08).
Dalam kesempatannya, Abdullah menjelaskan pentingnya menjaga arah organisasi IKAB-KIP agar tidak bergeser menjadi wadah serupa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau himpunan baru. Menurutnya, organisasi ini harusnya dapat mewadahi mahasiswa dengan kegiatan yang diinginkan mahasiswa sekarang.
“Mulai sekarang coba dibuat survey kepada semua mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) apa sih yang diharapkan dari IKAB? Kalau ternyata yang dibutuhkan adalah program peningkatan soft skill, maka itu harus dijalankan,” ujarnya.
Di samping itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas itu juga memaparkan, IKAB-KIP harus menjadi ruang belajar bermanfaat, bukan sekadar wadah seremonial. Replikasi program dari kampus lain juga dapat dilakukan, lalu dimodifikasi sesuai konteks masing-masing universitas.
“Setiap kampus ada nuansanya. Replikasi, kemudian modifikasi. Dari situ kita bisa melahirkan kegiatan yang tepat sasaran,” tambahnya.
Lebih lanjut, Abdullah mengingatkan agar pengurus tidak terlalu kaku dalam menjalankan roda organisasi. Menurutnya, proses perbaikan yang berkesinambungan lebih penting daripada menambah beban.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga etika berorganisasi di zaman sekarang. Baginya, jejak memiliki dampak panjang terhadap reputasi mahasiswa. Untuk itu, segala aktivitas organisasi harus dijalankan dengan cara sehat dan positif.
Abdullah menutup sambutan dengan harapan agar IKAB-KIP benar-benar menjadi wadah yang memberikan manfaat nyata, membangun jaringan, serta mendukung pengembangan diri mahasiswa.
Syahrial
