Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Kerjasama Riset dan Inovasi dengan China di Innovate Room Lantai 2 Unhas Hotel & Convention, Senin (29/5).
Kegiatan ini diadakan dalam rangka kerjasama inovasi dan riset antara Universitas Hasanuddin, Shanghai Ocean University (SHOU), dan East China Sea Fisheries Research Institute. Diskusi dibuka oleh Direktur Science Techno Park (STP) Unhas, Prof Dr dr Andi Wardihan Sinrang MS Sp.
Dalam sambutannya, Andi Wardihan menceritakan pengalamannya menghadiri undangan dari SHOU, dimana ia bersama Mantan Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA menandatangani Joint Agreement. Inilah awal dari kerjasama Unhas dan SHOU.
Direktur STP Unhas bersama Mantan Rektor Unhas itu juga sempat mengunjungi kawasan agriculture berbasis Information technology (IT) di Shanghai. “Disana seluruh ekosistem dari hulu hingga hilir dikendalikan oleh Internet of Things (IoT),” ungkap Andi Wardihan.
Prof Dwia kala itu terkesan dengan Techno Park yang ada di Shanghai, sehingga sepulangnya dari China, ia bersama Prof Andi Wardihan menginisiasi pembentukan Science Techno Park di Unhas.
Resmi didirikan pada 2021 lalu, STP diharapkan menjadi sarana kampus yang mampu bermanfaat bagi pemerintah, industri, hingga masyarakat lainnya.
Seiring dengan itu, Unhas kemudian turut bekerjasama dengan East China Sea Fisheries Research Institute atau Balai Perikanan di bawah Kementerian Agrikultur China.
Meskipun begitu, Direktur STP itu merasa khawatir karena Indonesia sudah terlalu banyak kerjasama dengan China, sehingga diperlukan diskusi-diskusi untuk mengetahui bagaimana baiknya kedepannya.
Iftita Aspar