Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas mengadakan diskusi bertajuk “Dulu, Kini dan Nanti: Posisi Ilmu Sosial dan Politik di Indonesia.” Bertempat di Taman Lembaga Mahasiswa (Lema) KEMA FISIP Unhas, Kamis (13/4).
Kegiatan yang diikuti sejumlah mahasiswa FISIP ini menghadirkan Dekan FISIP Unhas, Dr Phil Sukri MSi sebagai pemateri. Ia menjelaskan, ilmu pengetahuan hadir untuk menjelaskan fenomena yang ada di dunia.
“Di awal perkembangan ilmu, terjadi trial and error. Ilmu pengetahuan sejak awal dimaksudkan untuk memahami dan menjelaskan mengenai seluruh fenomena yang terjadi di dunia ini,” ujar Sukri.
Sukri mengatakan, manusia akan selalu berupaya mencari tahu fenomena yang terjadi di sekitarnya. Sehingga dengan kondisi tersebut, dapat diketahui apakah sesuatu itu bisa diterima atau tidak.
Lebih lanjut, ia memaparkan, ilmu sosial adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia sebagai fokus utamanya, sehingga akan terus mengalami perkembangan. Ilmu sosial sulit untuk mencari absolusitas.
“Masyarakat akan selalu bertambah, sehingga ilmu sosial sulit untuk mendapatkan kebenaran mutlak karena variabelnya akan selalu melebar dan akan semakin subjektif,” jelas Doktor Filsafat itu.
Di akhir kesempatan, Sukri menuturkan, semua ilmu pengetahuan memiliki beban moral kebermanfaatan. Begitu pun ilmu sosial yang menjadi problem solving dari fenomena yang ada di dunia.
Zakia Safitri Sijaya