Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Chapter Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan diskusi dengan tema “Muda Bersuara 2023: GenZ Pilih Iklim”. Kegiatan berlangsung di Gedung Ipteks Unhas, Sabtu (16/12).
Dipandu mahasiswa Hubungan Internasional Unhas, Brigitha Leovani, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari perspektif untuk membahas terkait isu perubahan iklim yang akan dikaitkan dengan pemilihan umum (Pemilu) nantinya.
Guru Besar Fakultas Pertanian Unhas, Prof Dr Muhammad Alif K Sahide menyampaikan perspektifnya sebagai akademisi terkait hubungan perubahan iklim dan marginalized community. Ia menyebutkan, banyak romantisme perubahan iklim, salah satunya terkait pemilihan umum yaitu penanaman hutan sebagai solusi perubahan iklim.
“Proyek penanaman hutan ini sebagai solusi perubahan iklim, tetapi selama ini rehabilitas hutan hanya melanggengkan relasi kuasa bagi pemerintah saja,” ungkapnya.
Alif mengharapkan agar pemuda tidak terjebak ke dalam romantisme perubahan iklim ini. Ia juga menghimbau agar lebih peduli terhadap isu politik yang sangat kompleks, baik di dalam negeri kita maupun di luar negeri.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan Founder POMANARA Foundation, Michelin Sallata, sebagai narasumber dari perspektif masyarakat adat. Michelin membahas terkait kesenjangan aksesibilitas terhadap kekuatan dan sumber daya dalam manajemen iklim di Sulawesi Selatan.
Menurutnya, generasi muda memiliki semangat, sementara orang tua dan akademisi lebih memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan. Oleh karena itu, ia berpesan kepada generasi muda yang sekarang untuk menciptakan kekuatannya melalui semangat yang dimiliki.
Jum Nabillah