Himpunan Mahasiswa Ilmu Administration (Humanis) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Dialektika Kritis (Dialektis) bertema “Tragedi Kanjuruhan: Hilangnya Rasa Malu atau Miskinnya Empati PSSI?”, di Departemen Ilmu Administrasi FISIP Unhas, Rabu (20/10).
Dalam kesempatannya, penanggung jawab kegiatan, Muh Farhan Maulana mengatakan Dialektis merupakan diskusi rutin yang diadakan mengenai isu-isu yang sedang menjadi perbincangan dan menimbulkan perdebatan di berbagai kalangan.
Farhan menjelaskan isu tragedi Kanjuruaan dipilih karena sedang hangat diperdebatkan. “Belum ada titik terang dari tragedi Kanjuruan sehingga dirasa perlu untuk didiskusikan bersama,” tutur Farhan.
Selain itu, tema tersebutjuga menjadi sesuatu yang perlu untuk diketahui mahasiswa, khususnya Mahasiswa Administrasi. “Sebagai Mahasiswa Administrasi, kita perlu melihat dari sisi kebijakan, kemudian melakukan evaluasi bersama sehingga bisa menemukan titik terang dan agar tidak terulang lagi kejadian seperti tragedi Kanjuruhan ini,” ucap Farhan.
Farhan berharap dengan adanya diskusi ini, mahasiswa dapat mengembangkan pemikirannya dan lebih peka terhadap isu-isu strategis.
“Dari adanya diskusi ini, saya harap mahasiswa bisa lebih mengembangkan pemikiran kritis, dapat lebih peka terhadap isu-isu strategis di masyarakat, sehingga lebih mampu menganalisa permasalahan yang dibahas sehingga dapat memberikan solusi-solusinya terhadap permasalahan yang terjadi,” sambung Farhan.
Miftah Triya Hasanah