Dalam rangka pelaksanaan Bulan Bahasa dan Sastra yang bertajuk “Sastra Etnografi: Polemik Bias Representasi,” Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (KMFIB) Unhas turut menghadirkan Mahasiswa Magister Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM), Naufal Mahdi sebagai salah satu pemateri diskusi yang digelar di Pelataran Aula Prof Mattulada FIB Unhas, Kamis (27/10).
Dalam kesempatannya, Naufal memberikan penjelasan mengenai suatu karya yang dikritik oleh orang lain. Hal tersebut, berhubungan dengan representasi mengenai suatu objek, fenomena maupun kebudayaan tertentu.
Menurutnya, seseorang yang mengkritik karya orang lain, cenderung tidak menilai hasil tulisan dari sudut pandang lain.
Naufal menerangkan, sikap kritik terhadap karya orang lain biasanya disebabkan karena ketidaksesuaian antara pemaknaan pengkritik dan penulis. “Hal itu timbul karena dipicu perbedaan dialektika pemaknaan pada karya cipta atau biasa disebut hasil representasi,” ujar mahasiswa Magister UGM tersebut..
Selain itu, seorang penulis tidak bisa terlalu membenarkan karyanya, ia harus bisa menerima masukan dan kritikan dari luar, karena setiap pikiran berbeda-beda. Hal tersebut sama halnya dengan etnografi.
Ia menambahkan, seorang pengkritik harus tahu batasan dalam mengkritik karya.
“Kita tidak tahu sejauh mana penulis bisa mendeskripsikan karyanya secara utuh, sehingga pengkritik perlu menilai sebuah karya dari kacamata berbeda, agar tercipta keselarasan,” tutupnya.
Otto Aditia