Melihat permasalahan yang sering terjadi di wilayah pesisir dan Laut, Badan Pengurus Harian (BPH) Keluarga Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (Kema JIK FIKP) Unhas menyelenggarakan diskusi Rekroaktif “Pentingnya Wilayah Pesisir dan Laut” di Koridor Kelautan.
Kegiatan ini merupakan program kerja dari departemen keilmuan dan keprofesian yang dilaksanakan sebagai wadah bagi mahasiswa Ilmu Kelautan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di perkuliahan. Bagaimana memanfaatkan ilmu tersebut sehingga jangan sekedar kuliah tapi menjalankan fungsi sebagai mahasiswa (agent of change).
“Pentingnya ini kegiatan khususnya mahasiswa ilmu kelautan agar supaya lebih peka dan berkontribusi dengan permasalahan yg terjadi di masyakarat pesisir dan pulau,” ujar Panitia Kegiatan, Husni Awal, Jum’at (23/3)
Ada dua pemateri yang mengisi diskusi hari ini, yaitu Muh. Risal dari yayasan Konservasi Laut dan Muhammad Badai Anugrah dari Walhi Sulsel. Dari diskusi tersebut, pemateri memaparkan masalah yang ditimbulkan akibat adanya reklamasi dan tambang pasir di Makassar dan Takalar.
Selanjutnya, Awal berharap diskusi ini dapat membuka pemikiran mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmunya dan mengabdi pada masyarakat.
“Harapan saya dari diskusi yg tadi tumbuh dan lahir kesadaran teman teman mahasiswa ilmu keluatan, bahwa diluar sana banyak permasalahan yg terjadi khusunya masalah yg di alami masyarakat pesisir dan pulau dan ikut berkontribusi memecahkan dan mencari solusi masalah itu,” tuturnya.
Reporter: Mutmainna