Departemen Riset dan Operasi Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unas) menyelenggarakan diskusi “Rakyat Bersatu Merebut Kekuasaan” pada kegiatan DISTORSI#3 X OBSESI CHAPTER#3. Kegiatan bertempat di Student Center FEB Unhas Lantai 1, Selasa, (24/04).
Hadir sebagai pemantik, Andi Alan Nuari dari Partai Rakyat Pekerja. Di hadapan peserta diskusi, Nuari mengkritik proses yang dianggap membiasakan kalangan muda dengan selekbilitas tenaga kerja dan upah rendah.
“Kalian dibuat terbiasa dengan selekbilitas tenaga kerja, terbiasa dengan politik upah murah, nilai-nilai itu yang kalian dipaksa adopsi sejak dini sehingga dampaknya terjadi hari ini,” ucapnya.
Menurut Nuari, situasi perguruan tinggi saat ini mirip dengan masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Daoed Joesoef melalui kebijakan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan).
“Saat itu, mahasiswa selalu merawat identitasnya sebagai kalangan reformis, bukan revolusioner,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyoroti ancaman terhadap masyarakat adat yang memiliki cara pandang ekosentrisk dan mengkritik kurangnya kepekaan pemerintah terhadap filosofi hidup masyarakat adat yang menjunjung tinggi kelestarian lingkungan.
Menjelang akhir diskusi, Nuari berharap diskusi yang dihadiri puluhan mahasiswa ini dapat meningkatkan kepekaan mereka terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan.
Khaila Thahirah