Direktoral Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dr Ir Kiki Yuliati MSc menghadiri Grand Final dan Seminar Nasional Olimpiade Vokasi Indonesia (Olivia) IX 2024. Kegiatan ini berlangsung di Unhas Hotel & Convention, Kamis (18/07).
Pada kesempatan itu, Kiki membahas penerapan konsep merdeka belajar di perguruan tinggi. Menurutnya, transformasi merdeka belajar perlu dilakukan dengan mengalihkan fokus perguruan tinggi kepada kepentingan mahasiswa.
Ia mengatakan, selama ini perguruan tinggi dikejar-kejar oleh rangking dan urusan akreditasi lainnya, padahl semua bukanlah hakekat dari perguruan tinggi. Akreditasi dan rangking tersebut tidak bermakna apapun jika mahasiswanya tidak hebat.
“Kegiatan kemahasiswaan seperti Olivia ini adalah salah satu wujud perhatian perguruan tinggi kepada mahasiswa,” ujarnya.
Kiki juga menjelaskan pentingnya merdeka belajar untuk karir mahasiswa di masa depan. Data menunjukkan 80% kesempatan bekerja diperoleh melalui relasi sehingga mahasiswa harus memperbanyak teman, baik itu di dalam maupun di luar kampus.
Ia juga menyinggung mengenai lamanya masa studi mahasiswa yang dapat merugikan bangsa dan negara. Ini karena skill okupasi sangat cepat berubah sehingga perguruan tinggi memerlukan program pendidikan yang memberi kesempatan upskilling, reskilling, dan retraining dengan cepat.
“Apapun yang dosen ajarkan kepada mahasiswa, pastikan itu masih relevan dan berguna pada saat mereka lulus,” pungkasnya.
Rika Sartika