Himpunan Mahasiswa Agronomi (HIMAGRO) Unhas mengadakan webinar nasional dengan tema “Mencari Solusi Sengkarut: Tata Kelola Pangan Indonesia di Tengah Perubahan Iklim”. Kegiatan berlangsung di Zoom Meeting, Kamis (25/01).
Dimoderatori oleh Muh Anugrah Ramadhan, kegiatan menghadirkan Dosen Fakultas Pertanian Unhas, Dr Muhammad Fuad Anshori SP MSi dengan materi Teknologi Adaptasi Budidaya pada era 4.0 dalam Upaya Resiliensi Perubahan Iklim.
Dalam kesempatannya, Fuda mengawali pembahasan dengan mengutip teori Malthus yang mengatakan produksi pangan bergerak secara aritmatika sedangkan populasi meningkat secara rasio. Sehingga terjadi gap di antara dua hal tersebut.
“Karena menyangkut masalah perut, hal ini bukanlah persoalan biasa-biasa saja. Maka dari itu, petani dan kaum muda harus respect dan mengembangkan teknologi pertanian,” katanya.
Terdapat beberapa jenis tanaman yang terkena dampak akibat perubahan iklim. Untuk mengatasi cekaman ini, perlu untuk mengetahui fase pertumbuhan itu sendiri.
“Tanaman itu tidak selamanya peka. Pada beberapa fase tertentu ia toleran tetapi di fase kritis ketahannya sangat lemah. Oleh karena itu, kita perlu untuk memilih varietas benih unggul dan memiliki gen ketahanan yang baik,” pungkasnya.
Fuad menambahkan, banyak petani yang hanya memanfaatkan pupuk kimia dan mengabaikan penggunaan pupuk organik. Selain itu, pemanfaatan teknologi masih belum masif dimanfaatkan.
“Tingginya harga pupuk menuntut para petani untuk membuat pupuk sendiri secara organik. Penggunaan drone juga sangat efektif saat melakukan inspeksi,” pungkasnya.
Nurfikri