Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) selenggarakan International Conference of Linguistics and Cultural Studies 6 (ICLC-6) dengan tema “Multidisciplinary Perspectives on Language, Literature, Culture, and Teaching: Challenges and Innovations”. Kegiatan berlangsung di Aula Prof Mattulada, Rabu (12/11).
Salah satu pemateri, Dosen Sastra Daerah FIB Unhas, Prof Dr A Muhammad Akhmar M Hum, memaparkan hasil penelitiannya bertajuk “Migrasi Passobis, dan Transformasi Sosial Ekonomi Pemuda Bugis”. Ia menjelaskan bahwa praktik passobis, yakni penipuan daring yang dijalankan secara kolektif di beberapa daerah Bugis, menjadi bentuk baru migrasi ekonomi digital.
“Jika dahulu perantauan harus dilakukan secara fisik, kini mobilitas ekonomi cukup dilakukan melalui ponsel dan telah diterima secara sosial sebagai cara cepat untuk memperbaiki status ekonomi.” ujarnya.
Di samping itu, Akhmar juga menyoroti pergeseran nilai budaya Bugis, di mana etos kerja (siri’) dan kehormatan sosial (onro’) kini diukur lewat pencapaian material.
“Terjadi transformasi nilai. Kekayaan dan status sosial lebih dihargai daripada proses memperolehnya. Passobis menciptakan ambivalensi moral, yaitu praktik ilegal yang diterima karena efek redistribusi ekonomi,” jelasnya.
Melalui riset berbasis survei dan wawancara terhadap dua ratus pemuda, Dekan FIB Unhas itu menemukan pola perubahan orientasi ekonomi generasi muda. Yakni meninggalkan sektor pertanian menuju ekonomi digital informal. Akhmar menegaskan pentingnya pendidikan etika digital dan kewirausahaan legal untuk menyalurkan potensi pemuda.
A Annida Mukaddas
