Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengukuhkan empat guru besar di Ruang Rapat Senat, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Selasa (18/02). Dalam pengukuhan itu, Prof dr Muhammad Akbar PhD SpN Subsp NIIOO(K) DFM turut dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unhas.
Akbar menjelaskan dalam orasi ilmiah bahwa penyakit neurologi (syaraf) menjadi penyebab kecacatan terbesar secara global dan penyebab kematian kedua turut menjadi tantangan bagi kesehatan masyarakat. Ia melanjutkan penyakit tersebut membutuhkan terapi yang kompleks sehingga inovasi terkait sangat diperlukan.
“Di masa lalu terapi neurologi berorientasi pada penemuan obat dan pemahaman tentang efek samping. Namun, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan membuat para ilmuwan mulai mengembangkan terapi personalisasi (presisi medis),” jelasnya.
Guru Besar ke-560 itu menyebut kunci dari pengobatan neurologi di antaranya adalah integrasi pendekatan, optimalisasi penerapan, dan manajemen sumber daya.
“Saat ini, tim kami di Departemen Neurologi FK Unhas telah memiliki tiga potensi utama untuk menjadi tantangan neurologi dimasa depan yang salah satunya dengan membentuk thematic research group yang bekerja sama dengan beberapa instansi.” ungkap Guru Besar Bidang Neurologi itu.
Andika Wijaya