Wabah Covid 19 yang kian mengkhawatirkan di Kota Makassar telah menggugah dosen di Departemen Ilmu Kelautan (Depik) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas. Melalui grup media sosial, dosen di Depik kemudian menggalang dana untuk disalurkan kepada masyarakat pesisir terdampak Covid 19.
Saat berdiskusi, daerah Lantebung, Kelurahan Bira mejadi lokasi untuk disalurkan bantuan. Lokasi tersebut terpilih karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan telah kehilangan pasar. Ekosistem mangrove yang dijadikan sebagai destinasi juga telah ditutup selama dua pekan. Para dosen Depik menilai praktis nelayan di Lantebung mengalami penurunan pendapatan drastis, sehingga patut mendapatkan uluran tangan.
Bantuan tersebut berjumlah 70 paket sembako untuk 70 kartu keluarga. Setiap paket terdiri atas 5 kg beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, mie instan, sirop, susu, teh, masker, dan liflet berisi informasi agar terhindar dari wabah Covid-19. Dalam sambutannya Ketua Panitia Pengabdian Ir Marzuki Ukkas DEA menyampaikan, apa yang diberikan nilainya tidak seberapa.
“Tetapi paling tidak sebagai bukti perhatian kami kepada masyarakat pesisir yang mungkin terganggu perekonomiannya akibat munculnya wabah Covid 19 ini,” ujar Marzuki, Sabtu (18/4).
Menanggapi hal tersebut, Lurah Kelurahan Bira, Muh. Kasim S Sos berterima kasih atas perhatian yang diberikan dari Depik. Kasim mengatakan, ditengah wabah seperti ini masyarakat Lantebung tetap mencari kepiting, walaupun mendapatkan keuntungan lebih rendah dibandingkan keadaan sebelumya.
“Selama munculnya wabah ini, nelayan kami tetap pergi mencari kepiting. Tapi masalahnya, hasil tangkapan mereka tidak bisa dipasarkan karena perusahaan-perusahaan pengumpul kepiting telah tutup karena tidak diperbolehkan mengekspor lagi. Jadinya, nelayan kami menjualnya ke pasar-pasar tradisional yang harganya tidak seberapa,” jelas Kasim.
Dikesempatan yang sama, Ketua RW 6 Lantebung, Muhajirin menambahkan, selain pendapatan nelayan yang menurun, warga yang terlibat dalam usaha Ekowisata Mangrove Lantebung juga kehilangan pendapatan. “Tukang parkir saja yang biasanya dapat 100-an ribu per hari sekarang tidak bisa dapat apa-apa lagi,” ungkap Muhajirin.
Ahmad Bahar