Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr A Ali Armunanto MSi menjadi salah satu narasumber pada Diskusi Publik yang diadakan oleh Departemen Ilmu Politik FISIP Unhas. Kegiatan berlangsung di Aula Prof Syukur Abdullah, Selasa (23/09).
Sesuai dengan tema diskusi “Menakar Peran Negara dalam Menjamin Ketersediaan Pangan Lokal di Masyarakat”, Ali membahas persoalan beras dengan pendekatan skizo analitik. Menurutnya, dalam dunia pangan, beras dapat menentukan kasta. Hal ini menunjukkan adanya hierarki budaya ketika makan beras.
Ali mengungkapkan dalam sebuah butir beras tidak hanya terdapat patinya. Namun ada juga hasrat untuk mengendalikan, mendapatkan status, serta mengeksploitasi masyarakat dan alam demi kepentingan ekonomi.
“Jadi, nanti lain kali ketika beli beras atau sedang makan beras, tanyakan yang dibeli makanan atau sebuah sistem politik,” ujarnya.
Ia menegaskan, beras adalah produk kekuasaan. Siapa pun yang mengendalikan beras, dialah yang berkuasa dan paling kaya. Ali juga menyoroti tata kelola pemerintah yang bersifat sentralistis dan hierarkis, di mana kontrol harga dan sistem dikendalikan dari atas ke bawah.
“Inilah yang mengoperasi petani sekarang, membuat petani teralienasi dari produknya sendiri,” ucapnya.
Ali mengingatkan bahwa logika kontrol dan standarisasi yang dijalankan pemerintah saat ini dapat menciptakan penyeragaman yang menindas.
Masyita
