Dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Unhas, Sri Aliah Ekawati ST MT menyampaikan sejumlah pandangannya terkait kehidupan perkotaan Makassar saat ini. Eka menyampaikan hal itu dalam Dialog Prioritas Isu Perkotaan Kota Makassar yang diadakan oleh Kotata Community, Senin (11/11)
Kegiatan yang bertempat di Plazgozz Cafe ini membahas data penelitian yang dilakukan Eka dan tim, seperti kebersihan kawasan publik di Pantai Losari, terutama di area badan air. Meskipun fasilitas kebersihan tersedia, kesadaran untuk menjaga kebersihan masih kurang.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kuliner dan kearifan lokal Makassar yang dikenal luas. Menurutnya, beberapa permukiman tradisional, seperti di pesisir Tanjung masih mempertahankan identitas budaya. “Jangan sampai kearifan lokal ini hilang karena itu adalah aset yang membedakan Makassar dari kota-kota lain,” ujarnya.
Eka pun menyoroti isu keadilan spasial terkait reklamasi kawasan pesisir. Meski infrastruktur di kawasan reklamasi sudah tertata baik, namun masih ada komunitas nelayan yang terdampak. Menurutnya, perlu mempertimbangkan keberlanjutan hidup masyarakat sekitar yang sebelumnya menggantungkan kehidupan dari perairan tersebut.
Terakhir, Eka berharap agar pemerintah dapat membuka ruang diskusi bersama akademisi. Ruang diskusi antara akademisi dan pemerintah diperlukan agar teori dapat diimplementasikan secara bijak dalam kebijakan perkotaan. “Kami di kampus memiliki banyak hasil penelitian yang bisa menjadi kontribusi bagi kota,” tutupnya.
Muh Fadhel Perdana