Kepala Laboratorium Riset Sanitasi dan Persampahan Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Eng Ir Irwan Ridwan Rahim ST MT, hadir sebagai pembicara dalam International Academic Consortium for Sustainable Cities Conference (IACSC) yang berlangsung di Unhas Hotel & Convention, Senin (04/08).
Dalam pemaparannya, Irwan mengungkapkan bahwa sekitar 70% sampah di Indonesia setiap tahunnya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Kondisi ini berdampak terhadap kesehatan masyarakat dan komunitas lokal di sekitarnya. Menanggapi permasalahan tersebut, pemerintah mendorong penerapan prinsip 3R, yakni Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).
“Diperkirakan pada 2045 nanti, Indonesia akan menghasilkan 82 juta ton sampah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Irwan menjelaskan beberapa masalah utama dalam pengelolaan sampah. Di antaranya adalah rendahnya kesadaran masyarakat, kesenjangan regulasi, kelemahan kelembagaan, dan hambatan finansial.
Ia menegaskan bahwa manajemen limbah yang tidak efektif memiliki dampak besar terhadap kesehatan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar TPA. Selain itu, lingkungan juga terdampak melalui polusi air, tanah, dan udara.
“Sampah organik dapat memicu pertumbuhan mikroba patogen yang berpotensi menimbulkan efek jangka panjang terhadap kesehatan,” jelasnya.
Irwan juga menekankan bahwa diperlukan strategi dan tenaga lebih dalam pengelolaan sampah, khususnya di wilayah Makassar. Ia mendorong adanya pengelolaan yang tidak hanya efektif, tetapi juga ramah lingkungan dan berorientasi pada kesehatan masyarakat.
Andi Nadya Tenrisulung
