Dr Syafri Guricci, Lahir di makassar 14 juni 1943. Lahir dari keluarga besar La Barubu yang merupakan keluarga besar dari salah satu tokoh pejuang Sulawesi Selatan, La Bangki – La Guricci, yang berasal dari Pinrang. Ia adalah salah satu Mahasiswa angkatan pertama Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin(Unhas).
Syafri berkuliah di Unhas sejak tahun 1966-1970. Saat itu, Unhas masih menetap di kampus baraya. Selama berkuliah di unhas, Syafri menjadi salah satu aktivis dalam berbagai organisasi kemahasiswaan. Ia bahkan memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Mahasiswa (Dema), setelah Jusuf Kalla.
Selama memimpin Dewan Mahasiswa, Syafri dikenal sebagai pemimpin yang selalu memberikan perhatian kepada teman-temannya. Ia sangat dihargai oleh teman-teman dan juniornya. Di samping itu, Syafri yang menjabat sebagai ketua Dema juga berperan dalam lahirnya PK identitas Unhas.
Setelah menyelesaikan kuliah di Unhas, Syafri menjadi staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Ia juga pernah menjabat sebagai Senat Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Pada tahun 1998, ia pensiun dari UI dan diangkat menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Meskipun demikian, syafri tetap aktif mengajar di Program Pascasarjana Kedokteran UI hingga tahun 2012. Di UMJ, ia diangkat menjadi Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat tahun 2004-2012.
Di luar kesibukannya sebagai seorang pengajar, Syafri juga aktif dalam beberapa organisasi. Salah satunya menjadi Dewan Penasihat IKA Alumni Universitas Hasanuddin Jabodetabek periode 2015-2019. Sebagai seorang alumnus Unhas, ia sering kali memberikan bimbingan kepada alumni Unhas lain yang melanjutkan pendidikan di pulau Jawa.
Ia juga menjadi staf ahli Menteri Negara dan Pangan Bidang Gizi periode 1999-2000. Pribadi yang dikenal sederhana, disiplin dan religius itu juga pernah menjadi Sekjen Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) selama empat periode, sejak tahun 1998-2007.
Syafri juga banyak menulis jurnal yang berkaitan dengan dunia kesehatan. Salah satunya Pelatihan Survei Kesehatan Untuk Dokter Gigi dan Perawat Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2005. Bersama J G Hautvast, Yayuk Hatrianti, dan Paul Deurenberg, Syafri menulis artikel yang berjudul Prediction of Extracellular Water and Total Body Water By Multifrecquency bio-electrical Impedance in A Southeast Asian Population, yang dimuat dalam Asia Pacific Journal Of Clinical Nutrition.
Ia juga terlibat sebagai salah satu kontributor dalam penyusunan Standar Kompetensi Dokter, oleh Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006. Serta terlibat pula dalam Project Management Unit (PMU), yang menjadi badan kerjasama dengan FKMI yang menjadi awal terbentuknya Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPKMI).
Menilik rekam jejak dan dedikasi Syafri Guricci, tidak mengherankan jika berbagai penghargaan berhasil diraihnya. Pada tahun 2006 ia menerima penghargaan Satyalencana 30 Tahun pada Kongres Organisasi Profesi Kesehatan Masyarakat IAKMI, penghargaan Public Healt Education Achievement Award secara khusus diberikan kepada Dr Syafri Guricci.
Dr Syafri Guricci wafat dalam usia 77 tahun, Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 6 Januari 2020 pukul 09.35 WIB di ruang Icu VIP Rumah Sakit Islam Jakarta. Jenazah almarhum disemayamkan di kampus Universitas Muhammdadiyah Jakarta sebelum dikebumikan di Pekuburan Umum Karet Biva , Pejompongan Tanah Abang, Jakarta.
Risman Amala Fitra