Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menyabet medali perak pada ajang International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX 2018) di Kuala Lumpur, Malaysia. Ajang yang mempertemukan ratusan inventor dan inovator muda dari berbagai negara ini terdiri atas dua forum yang berlangsung secara paralel, yaitu World Young Inventors Exhibition (WYIE) dan Asian Young Inventors Exhibition (AIYE).
Dua tim mahasiswa Unhas yang berlaga di kancah internasional itu ialah Tim Ewako dan Tim Si Manggis Celebes. Tim Ewako Gel terdiri dari 4 mahasiswa, yaitu Erwin Gunawan (2015) dan Ahmad Setiawan Jarigau (2015) dari Fakultas Kedokteran Gigi, serta Ariansyah (2014) dan Fadhil Adam Dzaky (2016) dari Fakultas Farmasi. Mereka menawarkan gagasan inovatif berjudul: “Ewako Gel: Development of rambutan peel extract as gel product innovation for detecting plaque on teeth”. Gagasan inovatif mereka itu merupakan produk yang berfungsi mendeteksi plak (biofilm) pada gigi. Produk ini juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat mencegah terjadinya karies (gigi berlubang) pada gigi.
“Produk yang mereka temukan ini memperoleh pengakuan internasional dengan menyabet Silver Medal (Tertiary Silver Medal) untuk kategori Biotechnology pada di perlombaan WYIE. Menurut salah seorang anggota Ewako Gel, Erwin Gunawan, ia dan timnya terpikir membuat produk ini karena di bidang kedokteran gigi terutama di Indonesia selama ini sudah ada bahan disclosing (pendeteksi plak gigi) dalam bentuk solution, tablet, dan sirup namun menggunakan bahan kimia,”tulis Kepala Humas, Ishaq Rahman dalam rilis yang diterima identitas, Minggu (13/5).
“Sedangkan menurut literatur, negara-negara maju seperti Amerika sudah jarang bahkan tidak menggunakan bahan kimia, karena penggunaan dengan dosis berlebih dalam rongga mulut, bisa menyebabkan efek karsinogenik (efek kanker) bagi tubuh,” kata Erwin.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan sebenarnya sudah ada penelitian tentang manfaat bunga rosella dan buah naga yang juga dapat dijadikan sebagai bahan pendeteksi plak. Namun harganya mahal. Dalam upaya mencari sumber berbahan baku murah itulah Erwin dan kawan-kawan menemukan kulit rambutan.
“Selama ini kulit rambutan itu tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dan hanya dijadikan sebagai limbah lingkungan. Padahal, ada kandungan antosianin (warna merah) yang memungkinkan bisa mendeteksi plak seperti kandungan antosianin pada bunga rosella dan buah naga,” Erwin menjelaskan.
Produk ini tinggal melewati satu tahapan lagi sebelum dapat digunakan, yaitu uji klinis pada manusia. Erwin berharap mereka dapat diberikan kesempatan untuk terus mengembangkan inovasi Ewako Gel hingga benar-benar dapat dimanfaatkan.
Reporter: Khintan