Tim Aruna Duta Bahasa Sulawesi Selatan dan Barat menggelar Seminar Literasi Digital yang bertajuk ARUPA: Anak Ruang Publik Antidominasi Bahasa Asing. Kegiatan dilaksanakan di Ruang FIS 209 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (17/06).
Seminar ini bertujuan untuk menyadari mahasiswa dan masyarakat luas pentingnya mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Terutama dalam konteks digital yang saat ini didominasi oleh istilah dan gaya berbahasa asing.
Seminar ini menghadirkan Terbaik III Duta Bahasa Sulselbar 2023, Afdhal F Ridho sebagai narasumber. Ia menjelaskan praktik pencampuran bahasa (code-mixing) dan peralihan bahasa (code-switching) yang tidak terkontrol dapat merusak citra dan wibawa bahasa Indonesia.
“Jika terus menggunakan bahasa asing yang mendominasi sebagai bahasa kita, makin lama kita akan makin tabuh, aneh, bahkan malu untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,” tegas Afdhal.
Dalam penjelasannya, ia juga menambahkan dampak dari pencampuran ini dapat memicu pada kedaulatan dan membuat kita krisis Identitas. Afdhal menekankan banyak padanan kata dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya tak kalah menarik dibanding istilah asing.
“Menurut saya pribadi, alih-alih menggunakan istilah asing, banyak padanan kata bahasa Indonesia yang lebih indah. Salah satunya adalah ‘perangkat jemala’ untuk menggantikan kata headset,” ujarnya.
Terakhir, sebagai aksi nyata ia mengajak peserta untuk mulai menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam konten digital, memperkaya kosakata dengan padanan istilah asing dan turut aktif mengampanyekan di media sosial.
Nadiratun Aliyah
