Duta Lingkungan Sulselbar 2020, Muhammad Faizal bahas kunci atasi krisis iklim dalam Forum Ilmiah yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unhas. Kegiatan bertemakan “Peran Penting Sains Dalam Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia” ini berlangsung melalui Zoom Meeting, Selasa (26/4).
Dalam pemaparannya, Faizal mengatakan, krisis iklim lebih mengarah pada perubahan temperatur, curah hujan, kenaikan air laut, sehingga disebutlah perubahan atau krisis iklim.
“Sebenarnya krisis iklim pada awalnya bukanlah sebuah krisis, akan tetapi kenapa bisa disebut krisis iklim karena kebutuhan manusia terhadap temperatur yang ada di bumi itu tidak sesuai,” tambah Faizal.
Ia juga menjelaskan logika sederhana tentang penyebab krisis iklim. Logikanya sesuatu tidak dapat dirusak dari luar, namun dapat merombaknya dari dalam.
“Sama halnya dengan kehidupan, kita tidak bisa merusak seseorang dari luar. Juga seperti bumi tidak dapat dirusak dari luar, karena lapisan atmosfer kita itu tebal, tapi kalau dirusak dari dalam karena pantulan rumah kaca, itu yang bisa merusak,” jelas Faizal.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan bahwa sains merupakan kunci untuk mengatasi krisis iklim. “Hal ini dikarenakan berkaitan dengan unsur-unsur, senyawa-senyawa yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sains, seperti kimia, fisika, biologi,” ucapnya.
Diakhir kesempatan, Faizal menekankan, pemuda-pemuda sekarang khususnya inovator saintek itu sudah mumpuni. Yang kurang adalah kesadaran,” pungkasnya.
Muh. Amar Masyhudul Haq