Society of Renewable Energi (SRE) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Green Wave Talks. Agenda berlangsung secara daring melalui Zoom meeting, Sabtu (31/08).
Kegiatan bertema “Mangroves : Bridging Science, Technology, and Youth for a Sustainable Future” ini menghadirkan Kepala Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kota Makassar, Akhmad Sudarno, sebagai pemateri.
Sudarno membagikan pengalaman dan tantangannya dalam mengelola ekosistem mangrove, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Ia menyoroti beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pelestarian mangrove, seperti intervensi manusia yang sering kali mencemari habitat mangrove.
“Aktivitas manusia yang tidak terkontrol menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keberlangsungan mangrove,” jelasnya.
Selain itu, Sudarno juga menekankan bahwa faktor alam, seperti pergantian musim, menjadi tantangan dalam perawatan mangrove. Menurutnya, penanaman dan perawatan mangrove harus disesuaikan dengan kondisi musim agar dapat mencapai hasil yang optimal.
Ia menegaskan komitmen BPDAS dalam melestarikan ekosistem mangrove. Ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, komunitas, dan akademisi, untuk turut berperan serta dalam menjaga kelestarian mangrove.
“Jika mangrove berada di kawasan hutan, kami akan melakukan reboisasi. Namun jika berada di luar kawasan hutan, kami akan melakukan penanaman baru,” ujarnya.
Sudarno berharap agar seluruh elemen yang ada dan komunitas yang peduli terhadap lingkungan, khususnya mangrove, dapat bekerja sama dalam menjaga ekosistem mangrove.
“Oleh karena itu,kita harus memperbanyak kegiatan seperti pada hari ini, mengedukasi masyarakat dan mahasiswa yang menjadi contoh kolaborasi dalam pelestarian mangrove,” tutupnya.
Muh Fadhel Perdana