Tim Ewako Gel menemukan bahan pengganti disclosing solution yang biasanya menggunakan bahan kimia menjadi ekstrak kulit rambutan.
Plak merupakan masalah gigi dan mulut yang banyak meresahkan orang. Tidak hanya menyebabkan karies gigi, keberadaan plak dalam rongga mulut juga menunjukkan tingkat kebersihan mulut seseorang. Melekat erat pada permukaan gigi atau permukaan padat lainnya di dalam mulut, membuatnya sulit dihilangkan dengan cara membilas dengan air.
Dalam ilmu kedokteran gigi, dikenal namanya disclosing solution atau bahan yang biasa digunakan untuk mendeteksi plak pada gigi. Disclosing solution bekerja mengubah warna plak pada gigi sehingga kontras dengan warna permukaan gigi yang putih. Namun, di Indonesia, pembuatan disclosing solution masih menggunakan bahan kimia, sedangkan di negara maju seperti Amerika telah menghindari hal itu.
Hal itu mendorong Erwin Gunawan (2015) dan Ahmad Setiawan Jarigau (2015) dari Fakultas Kedokteran Gigi berpikir untuk melakukan penelitian tentang disclosing solution. Awalnya, Erwin memberitahu Ahmad, ia penasaran untuk meneliti disclosing solution. Ahmad pun memiliki ide untuk menjadikan ekstrak kulit rambutan sebagai bahan utama. Ide ini tidak muncul begitu saja. Melainkan ia pernah membaca suatu artikel yang menyatakan kulit rambutan aman untuk dikonsumsi sekaligus mengandung zat yang pas untuk bahan disclosing solution tersebut.

Alhasil, mereka kemudian tergabung dalam satu tim Unhas ditambah Ariansyah (2014) dan Fadhil Adam Dzaky (2016) dari Fakultas Farmasi. Bernama Ewako Gel, mereka melakukan inovasi baru dalam bidang kesehatan. Mereka membuat disclosing solution dari kulit rambutan. Ya, kulit rambutan yang selama ini hanya dianggap sampah berubah jadi pendeteksi plak pada gigi di tangan Erwin Gunawan (2015) dan Ahmad Setiawan Jarigau (2015) dari Fakultas Kedokteran Gigi.
Selain itu, penelitian terkait rambutan masih kurang, kulit rambutan memiliki harga yang terjangkau, dan mudah ditemukan. “Plak pada gigi itu tak kasat mata, sehingga kandungan antosianin (pemberi warna) pada kulit rambutan dapat mendeteksi plak-plak tersebut,”terang salah satu anggota tim Ewako Gel, Ahmad, Senin (4/6).
Lebih lanjut, ia mengatakan, selain antosianin rambutan juga mengandung zat flavonoid yang berfungsi membunuh bakteri. Sehingga, inovasi yang juga diberi nama Ewako Gel ini memiliki dwifungsi. Tak hanya mendeteksi plak, tapi juga membunuh bakteri di dalam mulut.
Adapun cara penggunaannya, diolesi pada gigi sebelum menyikat gigi. Kemudian, akan timbul bercak pada gigi. Bercak-bercak tersebut menandakan adanya plak. Nah, bila bercak pada gigi berhasil hilang setelah sikat gigi berarti metode sikat gigi kita benar. Begitupun sebaliknya, jika masih ada bercak yang tersisa maka metode sikat gigi kita masih kurang tepat.

Untuk memproduksi sekira 50 produk mereka hanya membutuhkan satu kilogram kulit rambutan. “Produk yang kami temukan ini terjangkau sebab kami hanya perlu satu kilogram kulit rambutan untuk menghasilkan Ewako Gel,”papar Ahmad kepada identitas.
Penemuan yang awalnya didanai Dikti melalui proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini berhasil menyabet medali perak pada ajang International Invention, Innovation, & Technology Exhibition (ITEX 2018) bidang Biotechnology di Kuala Lumpur, Malaysia. Tak hanya itu, penemuan tersebut juga telah mendapatkan hak paten dari Unhas.
Hanya saja Ewako Gel ini belum teruji klinis sehingga belum dapat dipasarkan. Kendala utamanya ialah pendanaan. Saat ini mereka sedang berusaha mendapatkan pendanaan dengan mengajukan surat ke pihak universitas, namun belum ada respon.
“Belum uji klinis karena terkendala didana. Kalau dana PKM saja kan tidak cukup. Seandainya kalau sudah diuji klinis, produknya ini bisa dipasarkan se-Indonesia karena mudah digunakan,”kata Ahmad saat ditemui di Perpustakaan Pusat.
Kemudian ia berharap agar mereka kembali mendapat kesempatan untuk memperkenalkan Ewako Gel di ajang internasional.
Penulis: Khintan