“Namamu kita bawah bersama.” Untuk apa? Indonesia Bahagia
Begitulah salah satu bait Mars Unhas, walau sudah menyandang kata alumni. Panji-panjinya akan kita bawah selalu. Kiranya ini menjadi alasan mendirikan Ikatan Keluarga Alumni, agar baktinya pada negeri dapat terwujudkan.
Tepat 23 Maret 1963 Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin dibentuk, diprakarsai oleh Prof Mattulada, Prof Rahman Rahim, Prof Dr H A M Akil dan Prof H Halide, dengan kepengurusan Andi Muchtar sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Harian.
IKA Unhas dibentuk dengan semangat berhimpun bersama dalam satu wadah organisasi. Menjalin silaturahmi sesama alumni dengan dasar kekeluargaan, merangkai jaringan dan membangun sinergi konstruktif antar alumni.
Menilik haluan dalam merangkul alumni. IKA Unhas ingin pengembangan dan pembinaan terhadap alumni, almamater, dan masyarakat sesuai tridarma perguruan tinggi. Merealisasikan arah ini dengan program kerja, seperti membuat pelatihan untuk alumni, sumbangsih di berbagai acara dan fasilitas Unhas, serta mengadakan bakti sosial.
Pada awal berdirinya, organisasi ini telah diramaikan kesibukan para pengurusnya dengan kerjasama alumni seluruh Indonesia, misalnya IKA UGM, UI, dan Universitas Airlangga pada 1980-an.
IKA Unhas juga telah melalukan beberapa hal dalam mewujudkan tujuannya. Seperti Alumni Award untuk 40 alumni terbaik pada 1996, program Masa Orientasi Dunia Kerja (Moda) yang memperkenalkan alumni dengan dunia kerja, serta beberapa kali bakti sosial.
Alumni telah memberikan sumbangsih dalam merehabilitasi gedung-gedung yang rusak akibat kerusuhan mahasiswa. Turut berperan mendukung dan memfasilitasi pengembangan Unhas, misalnya pembangunan Gedung Center of Microfinance untuk pendidikan UMKM di Wilayah Timur Indonesia.
Mereka juga turut mendukung dan mengambil peran Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unhas dan Kampus Fakultas Teknik Gowa, pembangunan GOR JK Arenatorium, serta pembangunan Rusunawa Unhas di Fakultas Teknik di Kampus Gowa.
Layaknya kapal berlayar, musim yang dilalui kadang tidak menentu. Sempat ‘kapal’ ini tidak bertiang dalam rentang akhir tahun 1990-an hingga 2000-an. Saat Jusuf Kalla mengemban amanah sebagai menteri dalam Kabinet Gotong Royong dengan Presiden Megawati pada 2001-2004. IKA sempat jauh dari nahkodanya. Hal ini dilihat dari tidak adanya grafik peningkatan yang dinilai dari tidak terlaksananya program kerja.
Dikutip dari Bundel identitas 2002, IKA Unhas dianggap kehilangan arahnya. Tidak ada program kerja berjalan dan pertemuan antar pengurus belum pernah ada lagi. “Salah satu yang mengakibatkan IKA mandek karena tidak adanya pertemuan atau garis koordinasi sesama anggota untuk membicarakan alumni dan perkembangannya,” ucap Ketua Dewan Pembina, Prof Dr J A M Akil, kala itu.
Menurut Prof Akil mengumpulkan IKA Unhas bukan masalah gampang. “Yang biasa hadir setiap pertemuan hanya secuil dari sekian banyak alumni,” jelasnya dalam Bundel identitas 2002.
Ikatan Alumni Unhas beberapa kali berganti kepengurusan. Namun belum ada sumber yang valid menjelaskan beberapa kali organisasi ini melakukan pergantian pengurus. Sekretaris Musyawarah Besar IKA Unhas 2020, Salahuddin Alam mengungkapkan “Sekiranya IKA sudah empat kali pergantian pengurus, namun proses pencatatan administrasi kepengurusan sebelumnya belum jelas,” ujarnya, Senin (28/3).
Berdasarkan data yang dikumpulkan IKA sempat berganti komposisi personalia pada 1991 dengan Ketua Dewan Pembina Prof Dr H A M Akil dan Ketua Dewan Pengurus Harian Dr Drs H Muhammad Jusuf Kalla.
IKA Unhas mengubah kepengurusan pada 17 Februari 2017. Pelantikan pengurus dilaksanakan di Istana Wakil Presiden (kala itu JK menjabat wakil presiden periode 2014-2019) lantas membuat langkah IKA semakin matang. Terbukti dengan terselanggaranya 26 program kerja pada pengurusan 2017-2021 dengan Majelis Pakar Ikatan Alumni Prof Dr Ir Natsir Nessa MS, dan Ketua Pengurus Pusat Dr Drs H Muhammad Jusuf Kalla.
Program yang dilakukan di antaranya konsolidasi organisasi dengan mendirikan IKA Wilayah. Mendorong peran aktif IKA Fakultas dalam membantu fakultas masing-masing. Selama lima tahun ikatan alumni telah membentuk sebelas IKA Wilayah sehingga keseluruhan IKA Unhas menjadi 13 IKA Wilayah.
IKA Wilayah yang dibentuk yakni IKA Unhas Korwil Jabodetabek, Korwil Sulawesi Tengah, Daerah Balikpapan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gotontalo, Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Papua Barat, Sulawesi Tenggara, dan Korwil Papua. IKA Wilayah cukup aktif dalam melaksanakan kegiatan alumni, mulai kegiatan sosial, olahraga bersama, sampai Temu Ilmiah.
IKA Unhas pada Maret 2022 telah melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) dalam kesempatan tersebut memilih Nakhoda baru. Dr Ir H Andi Amran Sulaiman MP, yang menjadi angin baru bagi IKA Unhas.
Selama 59 tahun, IKA Unhas kini memiliki alumni yang tersebar di berbagai negara. Besar kapal besar pula gelombang, makin besar IKA Unhas semakin banyak pula resikonya. Tetapi selalu ada asa baru, dan disitu alumni yang terpinggirkan menaruh harapan.
Tulisan ini bersambung dengan dua artikel dibawah dalam Liputan Khusus terkait IKA Unhas, atau tulisan menarik lainnya di identitas Unhas – Ulasan
Angle 2 : Melirik Peran Alumni
Angle 3 : Magnet Politik Bernama Ikatan Alumni
Tim Liputan
Annur Nadia F. Denanda
Anisa Lutfhia Basri
Nur Alya Azzahra
Azzahra Zainal