Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelar rapat terbatas bahas persetujuan pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Radiologi pada Fakultas Kedokteran Gigi, mulai pukul 11.00 Wita melalui Zoom Meeting, Kamis (16/9).
Rapat dihadiri oleh Ketua Majelis Wali Amanat Komjen Pol (Purn) Dr (HC) Drs Syafruddin MSi, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Muh Restu MP, Senat Akademik dan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi beserta Tim Taskforce pembukaan PPDGS Radiologi Kedokteran Gigi.
Dikutip dari Sub Direktorat Humas dan Informasi Unhas, Kamis (16/9) Dwia menyampaikan, pembukaan prodi baru harus melalui proses analisis sesuai kepentingan dan kebutuhan. Sehingga prodi yang dihadirkan benar-benar memberikan manfaat.
“Hasil analisis menunjukkan prodi ini sangat diperlukan bukan hanya bagi Indonesia Timur, tapi juga secara nasional,” ucap Dwia.
Adapun di Indonesia sendiri, prodi ini baru ada dua, yaitu di UI dan Unpad. Jika disetujui, maka ini menjadi prodi ketiga di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Ruslin menyampaikan apresiasinya atas dukungan pimpinan universitas dalam pembentukan PPDGS Radiologi FKG Unhas.
“Saat ini terdapat 32 Perguruan Tinggi Indonesia yang menyelenggarakan program Pendidikan Kedokteran Gigi dan hanya tujuh institusi yang memiliki Pendidikan Dokter Gigi Spesialis,” tuturnya
Lebih lanjut, Ruskin menyampaikan, FKG Unhas telah mengelola 6 bidang ilmu, dan jika PPDGS Radiologi memperoleh persetujuan, maka tersisa satu pendidikan spesialis lagi yang perlu dipersiapkan untuk melengkapi 8 bidang ilmu Pendidikan Dokter Gigi Spesialis.
“Prodi spesialis ini hadir, selain dapat mengoptimalkan Pelayanan kesehatan dan akademik, juga dapat berdampak pada peningkatan hasil riset. Hal ini disebabkan PPDGS Radiologi telah memasuki tahapan diagnosis penyakit,” ucap Ruskin.
Ruskin menjelaskan, PPDGS Radiologi FKG Unhas hadir dengan visi menjadi prodi berkarakter maritim unggul dalam bidang pencitraan oromaksilofasial dan sistem stomatognatik sebagai pusat rujukan pelayanan radiologi diagnostik dan imejing yang berkualitas serta bernilai diagnosis yang baik.
“Nantinya prodi ini akan memiliki 18 orang dosen tetap, 3 orang dosen tidak tetap serta 11 orang dosen pembimbing teknis,” ujar Ruskin.
Setelah pemaparan mengenai kesiapan prodi dan sesi diskusi untuk mendengarkan saran dan masukan dari seluruh peserta maka diputuskan untuk memberikan persetujuan pembukaan PPDGS.
Annur Nadia F. Denanda