Melalui platform Zoom Meeting dan live streaming di kanal Youtube, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas mengadakan seminar online wisata selayar bertemakan, Strategi Percepatan Pembangunan Kepulauan Selayar sebagai Destinasi Pariwisata Superprioritas dalam Ecoregion Wallacea Indonesia, Selasa (21/07).
Kegiatan yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis FIKP Unhas ini, dibuka Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemaritiman, Prof Dr Muh.Nasrum Massi PhD dan dimoderatori Dosen FIKP Unhas, Dr Ir M. Rijal Idrus MSc. Selain itu, Webinar dihadiri langsung Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Dr Ir St Aisjah Farhum MSi dan Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Muh Basli Ali.
Dalam sambutannya, Nasrum Massi mengungkapkan harapannya terkait pelaksanaan seminar. Ia mengatakan pemanfaatan potensi alam Kabupaten Kepulauan Selayar di masa depan dapat lebih baik lagi. “Saya berharap ilmu yang didapatkan dapat diaplikasikan dan menciptakan kolabolasi akademisi, koordinasi, serta industri untuk memajukan pariwisata Selayar,” ujarnya.
Selain itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali, ikut mengapresiasi dan berterima kasih ke Unhas utamanya Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), atas terselenggaranya seminar online tersebut.
“Webinar ini merupakan bukti Universitas Hasanuddin telah memberikan perhatian dan dukungan penuh, dalam akselerasi pembangunan, dan optimalisasi pemanfaatan potensi daerah Kabupaten Kepulauan Selayar,” tuturnya.
Dalam pelaksanaanya, seminar dibagi menjadi dua sesi diskusi. Sesi pertama disampaikan empat pemateri yaitu, Deputi Bidang Destinasi dan Infratrustur, Dr Ir Hari Santosa Sungkari MH, Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bruno S. Rantetana, SH, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Dr Ir H Marjani Sultan MSi, serta Direktur Utama PT. Selayar Kepulauan Lestari, Ir Paulus Mintarga.
Melalui kesempatan yang diberikan, Hari Santosa menjelaskan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu target utama pembangunan pariwisata kedepan dengan devisa dan nilai tambah parawisata berbasis Premium Class Tourism. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana yang diperhitungkan hanyalah jumlah wisatawan.
Bruno S. Rantetana selaku perwakilan Dinas Pariwisata Sulsel, mengungkapkan kemudahan akses menjadi perhatian utama pemerintah dalam rangka memajukan pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar. “Transportasi menuju lokasi wisata harus tetap ditingkatkan,” ujarnya.
Selaku pembicara mewakili Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Marjani Sultan menjelaskan urgensi dan potensi Selayar menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan melakukan penguatan daya tarik investasi, yang didukung dengan berbagai regulasi dari berbagai pihak.
Sejalan dengan hal tersebut, Paulus Mintarga juga berpendapat, Selayar sudah sepatutnya menjadi destinasi superprioritas. “Dengan berbagai potensi yang dimiliki, selayaknya Kabupaten Kepulauan Selayar mengajukan agar menjadi area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia,” jelasnya.
Potesi Wisata Bahari Kepulauan Selayar
Sesi kedua Seminar Online Wisata Selayar yang diselenggarakan FIKP Unhas, membahas lebih mendalam mengenai potensi wisata bahari di Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun pembicara diskusi sesi dua ini, dibawakan Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Faat Rudhianto, Site Manager: Hoga Island Marine Station, dan Dekan FIKP Unhas, Dr. Ir St Aisjah Farhum MSi.
Dalam kesempatannya, Faat Rudhianto memaparkan tentang ekowisata di cagar biosfer Taka Bonerate Kepulauan Selayar. Banyak destinasi lain dikatakan Faat, yang ada di Kepulauan Selayar yang dapat menjadi objek wisata selain Taman Nasional Taka Bonerate dan bahkan telah diakui dunia.
“Salah satu potensi wisata Kepulauan Selayar, Taka Bonerate, telah ditetapkan sebagai cagar biosfer pada sidang ICC-MAB UNESCO di Paris, Juni 2015,” bebernya.
Materi selanjutnya, lesson learn pengelolaan eduwisata Internasional di Wakatobi oleh Rowan Watt. Ia mengatakan pengalaman di Wakatobi dan pulau Hoga dapat menjadi ketertarikan sendiri untuk menarik pengunjung.
Diakhir seminar, Dekan FIKP Unhas menutup rangkaian materi dengan memaparkan kesiapan FKIP Unhas dan memberikan beberapa rekomendasi sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan wisata bahari Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Dalam keragka mitra wisata FIKP Unhas dan Kepulauan Selayar, saya yakin kita bisa mewujudkan pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam berbagai hal, termasuk industri pariwisata” pungkasnya.
M118