Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (UNHAS) bersama Yayasan Strategi Konservasi Indonesia (CSF Indonesia) sukses adakan webinar Road to SYMARFISH 2025 Seri 1. Kegiatan dengan tema “Menelusuri Jejak Kemaritiman Indonesia: Dari Sejarah ke Ekonomi Biru” ini, digelar secara daring melalui platform zoom meeting pada Kamis (06/03).
Acara dihadiri oleh akademisi, peneliti, mahasiswa, serta praktisi yang tertarik dengan isu kemaritiman dan ekonomi biru. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Prof Ahmad Faizal, selaku Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi FIKP UNHAS.
“Kegiatan menjadi bagian dari acara Symposium on Marine and Fisheries (SYMARFISH) 2025, yang akan diselenggarakan pada 15 Juni mendatang,” Ujar Zabhika Dinda Istnaeni selaku pemandu acara.
Webinar menghadirkan tiga pembicara ahli, yakni Prof Muhlis Hadrawi, Guru Besar Unhas. Ia mengulas sejarah maritim Nusantara dan peran bangsa Indonesia dalam perdagangan laut sejak zaman kuno.
Kemudian hadir juga, Program Manager CSF Indonesia, Abdul Muis Sulaiman. Ia membahas tantangan dan peluang implementasi ekonomi biru di Indonesia. Terakhir, seorang ekonom sumber daya alam, Nuraini, menyoroti aspek ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Di akhir webinar diadakan sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh Zabhika. Kemudian, ia juga mengatakan bahwa diskusi ini juga membahas tentang masyarakat pesisir dan sektor perikanan yang beradaptasi dengan konsep ekonomi biru.
“Dengan adanya webinar ini, diharapkan semakin banyak pihak yang memahami pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem laut serta memanfaatkan potensi ekonomi maritim Indonesia secara bijak,” ujarnya melalui zoom
Kegiatan diharapkan menjadi ajang kolaborasi dan pertukaran ilmu bagi para pemangku kepentingan di bidang kelautan dan perikanan.
Marcha Nurul Fadila Jalil