Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengadakan seminar bertema “Refleksi Partisipasi Pemilih Pemuda Penyelenggara Badan ad hoc di Pemilu 2024.” Kegiatan berlangsung di Aula Prof Syukur Abdullah FISIP Unhas, Selasa (05/03).
Kegiatan menghadirkan Kepala Bagian Hukum dan Sumber Daya Masyarakat (SDM) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Rahmansyah sebagai narasumber.
Rahmansyah menuturkan, pihak KPU telah mencoba melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula di tahun 2022. Hal ini terkait harapan-harapan pada pemilihan tahun ini hingga bagaimana proses perekrutan anggota penyuksesan pemilu.
“Kami awalnya pesimis dengan pemilih pemula karena kurangnya animo mereka terhadap demokrasi yang ada. Akan tetapi, saat kami membuka pendaftaran anggota ad hoc ternyata lumayan banyak pendaftarnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rahmansyah menuturkan, KPU menghadapi berbagai macam tantangan pada pemilu tahun ini melihat banyak tenaga ad hoc yang meninggal pada tahun 2019. Hal ini menjadi pelajaran bagi kami untuk melakukan pembatasan usia saat pendaftaran tenaga ad hoc.
“Pendaftaran usia tenaga ad hoc ini kami batasi maksimal 55 tahun karena pemilu sebelumnya banyak yang meninggal karena faktor umur. Oleh karena itu, kami dianjurkan untuk berkolaborasi dengan dinas kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan,” pungkasnya.
Ia menambahkan, generasi muda memang perlu terlibat dalam pemilu, bukan hanya sebagai pemilih tetapi juga terlibat sebagai panitia penyelenggara karena harapan besar negara ini ada di anak muda.
Nurfikri