Dekan Fakulta Kedokteran (FK) Unhas, Prof Dr dr Haerani Rasyid MKes SpPD-KGH SpGK(K) menyambut kunjungan dari Tim Program Pendidikan Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) di kantornya, Dekanat FK Unhas, Rabu (20/7).
Dalam kunjungan ini Dr dr Afriwardi SH SpKO MA selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas datang bersama Guru Besar Ilmu Gizi Klinik, Prof Dr dr Delmi Sulastri MS SpGK.
Kehadiran tim dari FK Unand untuk melakukan benchmarking dalam rangka proses pembukaan Program Studi Ilmu Gizi Klinik FK Unand.
Pada kesempatan itu, Ketua tim Benchmarking yang juga Dekan FK Unand, Afriwardi, mengatakan salah satu tujuan kedatangan tim FK Unand adalah untuk menjalin silaturahmi dengan rekan-rekan FK Unhas yang dapat menunjang proses visitasi dan konsultasi dengan terkait pembukaan Program Studi Ilmu Gizi Klinik FK Unand.
Afriwardi mengungkapkan bahwa assessor menyarankan FK-Unand untuk melakukan benchmarking minimal di tiga centre sebagai pembanding terkait pembukaan program studi baru.
“Dalam hal ini FK Unand memilih Unhas menjadi salah satu centre yang dikunjungi untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dalam proses pembukaan program studi ilmu gizi klinik,” ungkap Afriwardi.
Program Pendidikan Ilmu Gizi Klinik FK Unhas merupakan departemen yang memiliki akreditasi A dengan nilai tertinggi di antara berbagai program studi di FK-UNHAS. Bahkan Program Pendidikan Ilmu Gizi Klinik FK Unhas telah menjalani proses akreditasi internasional ASIIN.
“FK Unhas merupakan pilihan yang tepat sebagai salah satu contoh bagi FK-Unand dalam membuka Program Pendidikan Ilmu Gizi Klinik,” pungkas Haerani.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Ilmu Gizi Klinik, Nurpudji Astuti Daud, yang ikut hadir menjelaskan berbagai aturan dan kebijakan yang diterapkan di Prodi Gizi Klinik FK Unhas termasuk syarat dan tes tambahan calon peserta ppds, mata kuliah yang diwajibkan, tahapan pendidikan ppds, serta berbagai sarana dan prasarana yang disediakan.
Nurpudji juga menjelaskan bahwa 80 persen kurikulum diambil dari kolegium dan 20 persen diambil dari kebijakan lokal yaitu nutrition disaster, nutrigenomic, dan mikrobiologi klinis di dalam kurikulumnya.
Citizen Reporter