Forum Jazz Alumni Unhas (Forjams) mengadakan sharing session yang bertajuk, “Peran Alumni dalam Mendorong Kreatifitas Mahasiswa Unhas,” melalui aplikasi Zoom. Pada Sabtu, (24/10/2020).
Kegiatan tersebut dipandu oleh Hendra Sinadia selaku Founder dan Chairman Forjams. Dalam kesempatan tersebut, Mantan PR III Unhas, Amran Razak, Sekjen Forjams, Azhar A. Mattone, Founder The Lectors, Muh Ashry Sallatu, dan Pengamat Komunikasi, Andi Mangara hadir sebagai pemateri.
Dalam agendanya, kegiatan ini banyak membahas mengenai urgensi dari musik jazz, terutama jika dikaitkan dengan aksi demonstrasi yang baru-baru ini marak terjadi. Sehingga menjadi alasan mengapa pemahaman tentang musik jazz dianggap perlu untuk dipertahankan di kalangan pemuda.
Amran Razak mengatakan bahwa perlu diadakan riset atau penelitian sederhana untuk mengetahui minat mahasiswa terhadap musik jazz. “Mungkin saja ada yang minat terhadap musik jazz, tetapi tidak ada wadah untuk menyalurkan. Mungkin mereka diam-diam menikmati sendiri dan kita tidak tahu bahwa ternyata mereka minat terhadap musik jazz,” tuturnya.
Lebih lanjut, Amran juga mengusulkan adanya penelitian lantaran merasa sakit hati melihat perilaku mahasiswa pada saat melakukan aksi demo. “Mengapa saya mengusulkan untuk melakukan penelitian, karena saya merasa sakit hati sewaktu ada aksi kemarin, saya melihat mereka mencoret-coret dengan menggunakan kata-kata yang kurang baik. Dengan memahami musik jazz, mereka bisa mengatakan atau menyampaikan sesuatu yang bisa dipoles dulu. Karena di jazz dia mempelajari tentang romantisme, jadi bahasa yang keluar bisa lebih baik,” sambungnya.
Azhar atau yang akrab disapa Hans mengatakan bahwa setiap insan itu memiliki kreatifitas, hanya saja ada yang menonjol dan ada pula yang tidak. “Saluran yang terbentuk, baik saluran kreatif atau lainnya itulah yang berkompensasi ke kantor DPR. Maka itu yang perlu kita maping, bahwa kreatifitas itu tidak hanya yang ada di dalam kampus, tetapi juga masyarakat luar kampus, untuk menyalurkan hal tersebut,” jelas Hans.
Muh Ashry atau yang akrab dipanggil Gego, berpendapat bahwa estetika itu penting. Maka itu menjadi tugas Forjams untuk menyiapkan saluran atau wadah agar kreatifitas Mahasiswa dan Dosen tetap bertahan melalui imajinasi yang mereka mainkan, terutama di bidang musik jazz.
M127