Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan diseminasi hasil analisis Ke-2 Badan Kebijakan Perdagangan 2025. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang berlangsung di Aula Prof Latanro Gedung Pascasarjana FEB Unhas, Kamis (04/12).
Analis perdagangan ahli muda pusat kebijakan perdagangan domestik, Dwi Wahyuniarti Prabowo, menjadi pembicara dalam diseminasi ini. Dalam kesempatannya, Dwi menjelaskan perdagangan antarwilayah berperan besar menjaga ketersediaan barang dan stabilitas harga.
“Pedagangan antarwilayah itu menjaga ketersediaan barang dan peningkatan harga, sehingga menjadi pendorong ekonomi domestik nasional,” tuturnya.
Kemudian, Ia memaparkan nilai perdagangan nasional masih didominasi wilayah dengan industri besar seperti Jawa. Hal ini membuat ketergantungan suplai antarprovinsi cukup tinggi, terutama bagi wilayah luar Jawa yang bergantung pada pasokan pangan dan barang pokok.
Dwi juga turut menyoroti posisi Sulawesi Selatan yang tercatat memiliki volume pembelian dan penjualan tinggi. Menurutnya, provinsi ini berfungsi sebagai hub sekaligus wilayah konsumsi dan produksi yang mampu menjaga arus perdagangan lebih seimbang.
Ia menyebut ketidakseimbangan perdagangan antarwilayah masih terjadi sehingga membutuhkan perbaikan infrastruktur distribusi. Pemerintah, kata Dwi, perlu memastikan akses logistik memadai agar arus barang dapat menjangkau wilayah produsen dan konsumen secara lebih cepat.
Dwi kemudian memaparkan analisis kondisi sarana perdagangan, khususnya pasar rakyat dan gudang penyimpanan. Berdasarkan survei, aspek promosi, pemasaran, dan akses transportasi dinilai penting, namun masih memiliki kinerja rendah.
“Strategi promosi masih terbatas dan belum terintegrasi dengan platform digital, sementara banyak pasar yang sulit diakses karena tidak terhubung dengan infrastruktur logistik.”
Ia menutup pemaparannya dengan menekankan perlunya peningkatan standar pengelolaan gudang, integrasi jaringan logistik, serta pelatihan pedagang. Upaya ini diharapkan memperkuat perdagangan antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Fahry Muhammad
