Setelah menyerahkan pencuci tangan versi-1, lima mahasiswa dari Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (OKFT Unhas) menyerahkan mesin pencuci tangan versi-2. Inovasi ini diterima langsung oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, pada Rabu (22/4) di lantai dasar Gedung Rektorat Unhas.
Dalam rilis yang diterima, Prof Dwia menyatakan rasa bangga dan apresiasi atas respon sivitas akademika FT terhadap pandemic Covid-19. Dalam kondisi ini, kampus dituntut untuk memaksimalkan peran dan kontribusinya untuk masyarakat.
“Teknologi yang baik adalah teknologi yang menjawab kebutuhan masyarakat, dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah. Sekarang ini kita hadapi wabah Covid-19, maka tentu produk seperti ini yang perlu diperbanyak. Luar biasa sekali apa yang dihasilkan oleh FT Unhas,” ucap Prof Dwia.
Inovasi ini dibina oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan FT Unhas, Mukti Ali S T M T Ph D. Ia menjelaskan, produk versi dua yang diberi nama HWS-2 dikerjakan dua hari, memiliki beberapa perbedaan dengan versi sebelumnya.
“Versi satu mengandalkan sistem manual, tanpa listrik, dan aliran air tergantung gravitasi. Sementara versi dua ini menggunakan listrik dan pompa, lebih sederhana dan padat sehingga bisa dipakai di dalam ruangan dan mudah dipindahkan,” jelas Mukti.
HWS-2 dilengkapi tiga tombol kontrol yang berada di bagian bawah meja, tombol sabun, air dan pengering tangan elektrik (hand dryer). Tempat keluarnya sabun dan air hanya satu sehingga membuatnya terlihat lebih simpel. Selain itu terdapat kotak tissu dan tempat sampah sebagai alternatif mengeringkan tangan.
Alat ini juga dilengkapi sinyal tombol injak yang berfungsi memberikan perintah bagian yang diinginkan untuk bekerja. Penampungan air menggunakan dua gallon. Satu gallon digunakan untuk air bersih dan satunya digunakan untuk air bekas cuci tangan. Air bersih dipompa dari gallon dan air bekas cuci tangan akan mengalir ke gallon.
Jika volume air bersih pada gallon pertama telah habis, maka volume air kotor pada gallon dua akan penuh yang menandakan harus dilakukan pengisian dan pembuangan. Alat ini juga dilengkapi dengan dudukan menggunakan roda yang bisa terpisah dari bodi HWS-2 sehingga memudahkan pengisian ulang air bersih.
Sistem kerja HWS-2 ini menggunakan tegangan rendah yaitu 12 Volt, kecuali hand dryer adalah 220 Volt yang dilengkapi fuse sebagai pemutus arus listrik jika terjadi troubleshooting. Berhubung produk ini belum memasuki tahapan produk massal, untuk sementara pemesanan terbatas. Masyarakat yang ingin memilikinya dapat memesan melalui Ketua Workshop Fakultas Teknik , Dr Rustan Tarakka.
M18