Tahap penyaringan rektor unhas telah selesai dilaksanakan. Dari lima orang balon, ada tiga orang yang berhasil masuk ke tahap selanjutnya, yaitu Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Prof Dr Abrar Saleng SH MH, dan Dr Ir Muhammad Ramli MT.
Sedangkan dua balon lainnya, Prof Dr Muhammad Yunus SE MA dan Dr Muhammad Ikram Idrus SE MS harus gugur karena tidak memiliki cukup suara.
Dari kelima balon, Ikram Idrus satu-satunya yang berasal dari luar Unhas. Ia menempuh pendidikan S1, S2 dan S3 nya di Unhas, tapi saat ini menjabat sebagai dosen Kopertis IX.
Pengalamannya yang pernah memimpin Universitas lain seperti Universitas Muhammadiyah membuat ia mengajukan diri sebagai balon rektor Unhas.
Menurut Ikram, Unhas adalah perguruan tinggi milik negara yang sudah berbadan hukum. Hal ini membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin mencalonkan diri selama ia memenuhi syarat.
“Saya memenuhi syarat, tetapi yang namanya bertanding, berkompetisi, apalagi lebih dari satu, maka satu orang yang akan keluar,” ungkapnya ketika ditemui oleh identitas setelah tahap perhitungan suara, Rabu (24/1).
Meskipun tidak lolos ke tahap selanjutnya, iIkram Idrus tetap berpikir positif.
“Tidak boleh dikatakan karena saya orang luar tidak ada suara, mereka semua adalah teman saya,” ujarnya.
Kedepannya Ikram akan berusaha menjadi dosen yang baik dan mengawasi perguruan tingginya. Banyak pengalaman yang telah didapatkannya selama penjaringan, bukan hanya dari segi kepemimpinan, tapi juga membuatnya semakin dikenal oleh banyak orang.
Mengenai tiga balon yang terpilih, Ikram mengatakan ketiga orang tersebut adalah yang terbaik. Mereka telah melewati ujian dan melakukan yang terbaik.
Ia berharap rektor terpilih nantinya dapat mengantarkan unhas menjadi World class university,
“Kalau tidak tercapai, setidaknya sudah menuju ke sana, ” tambahnya.
Reporter: Mutmainnah