Ikatan Alumni Transportasi Sekolah Pascasarjana (IKAT) Unhas bersama dengan Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) menyelenggarakan Sosialisasi dan Forum Group Discussion (FGD) Perkeretaapian. Bertajuk “Embrio Sistem Transportasi Berbasis Rel dalam Mendukung Pembangunan IKN dan Indonesia Bagian Timur”, kegiatan ini hadir sebagai rangkaian dari HUT IKAT Unhas ke-15 di Hotel Claro, Makassar dan Zoom, Kamis (10/6).
Turut hadir sejumlah narasumber, antara lain perwakilan Balai Perkeretaapian Sulsel, Ir Hasbudi ST MT, perwakilan PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, Junaidi ST MT, perwakilan Kalla Group, Yudi Yunus, perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Yayat Cadarajat (Kantor), serta perwakilan DPW Organda Sulsel, Drs. H. Syarif Syam.
Adapun panelis kegiatan ini berjumlah empat orang. Mereka ialah Guru Besar Transportasi Unhas, Prof Dr-Ing Ir M Yamin Jinca, MSTr, Ketua MTI Sulsel Ir. Lambang Basri, MT PhD , dan Ketua MASKA Sulsel, Dr Eng Ir Muh. Isran Ramli, ST MT.
Mengutip rilis Humas Unhas, Ketua IKAT Unhas, Ir Zepnat Kambu, ST MT menyampaikan, perkembangan kereta api (KA) semakin pesat seiring dengan perpindahan masyarakat terhadap penggunaan moda transportasi jalan ke moda transportasi kereta api.
“Indonesia ingin sejajar dengan negara maju yang mengedepankan angkutan berbasis listrik. Dengan hadirnya kereta api di Sulsel, diharapkan mendorong daerah lain yang berada di wilayah Indonesia Timur,” jelas Zepnat.
Kegiatan itu sendiri dibukan Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, MSc. Dalam sambutannya, Jamaluddin menjelaskan, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki banyak pulau membutuhkan moda transportasi untuk akses konektivitas masyarakat.
“Kontribusi alumni sangat penting, salah satunya terhadap perkembangan transportasi di Indonesia. Pemenuhan SDM yang memiliki kompetensi khusus sangat diperlukan agar cita-cita ini bisa terwujud,” lanjut Jamaluddin.
Kegiatan kemudian dilanjutkan oleh perwakilan Balai Perkeretaapian Sulsel. Dalam hal ini, Hasbudi memaparkam milestone pembangunan dan pengoperasian kereta api Trans Sulawesi, Makassar- Parepare.
Adapun terdapat 16 stasiun yang akan dibangun di wilayah Makassar-Parepare, yaitu:
– 2 stasiun di Kota Makassar
– 2 stasiun di Kabupaten Parepare
– 4 stasiun di Kabupaten Pangkep
– 2 stasiun di Kabupaten Maros
– 6 stasiun di Kabupaten Barru
Nadhira Sidiki