Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Hasanuddin (Unhas) gelar Webinar Kesehatan dengan tema “Keraguan Menjadi Keyakinan: Optimalisasi Vaksinasi Demi Pemulihan Nasional dan Strategi Negara Lain Mengatasi Covid-19”, melalui Zoom Meeting, Minggu (10/10).
Pada kesempatannya, Dosen Fakultas Ekonomi Unhas, Dr Anas Iswanto Anwar SE MA CWM menyampaikan mengenai Kebijakan Vaksin. Ia mengatakan, sekitar 182 juta orang atau 60-80 persen jumlah penduduk di Indonesia akan divaksin dengan tujuan untuk menciptakan Herd Immunity untuk mengakhiri Pandemi.
“Awal pengembangan vaksin, Indonesia sudah menjajaki kerja sama dengan perusahaan Sinovac dari Tiongkok. Sudah ada pengamanan pemesanan lebih dari 400 juta vaksin yang memadai demi pencapaian Herd Immunity,” ucap Anas
Lebih lanjut, Anas menjelaskan bahwa hingga Mei 2021, Indonesia sudah melakukan vaksinasi sebanyak lebih dari 27 juta dosis. “Dosis pertama itu sebanyak 16,4 juta, dan dosis kedua sebanyak 10,6 juta,” ujar Anas.
Ia menegaskan, saat ini vaksinasi belum mencapai titik optimal karena harapan vaksinasi itu sekitar 1 juta dosis per hari. Namun, upaya akselerasi terus dilakukan sehingga target penyelesaian dapat tercapai di Maret 2022.
Untuk itu, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan diantaranya dengan realokasi atau pemotongan anggaran belanja dari Kementerian atau Lembaga.
“Tapi harus mempertimbangkan track record instansi, juga memperhatikan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) 2021″ ucap Anas.
Adapun besaran alokasi anggaran untuk pendanaan program vaksin pada tahun 2020 sebesar 35, 1 triliun, sedangkan pada 2021 naik sebesar 74 triliun.
Pada akhir materi, Anas mengatakan, Covid-19 ini telah mengajarkan kita bahwa situasi bisa berubah dengan sangat cepat dan tentu saja kita tidak boleh lengah.
“Kita harus tetap memberikan kontribusi walau sekecil apapun karena masalah ini baru bisa terselesaikan jika semua masyarakat bisa bersama-sama mewujudkannya dengan mematuhi aturan yang ada,” tegas Anas.
Andi Aulya Valma Basyuni