Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (HUMANIS FISIP) Unhas mengadakan diskusi ilmiah bertajuk “Public Trust Terhadap Pemerintah Di Tengah Pandemi Covid-19” secara virtual melalui Google Meet, Senin (28/12). Kegiatan tersebut menghadirkan Ahmad Supri sebagai pemantik dengan panduan Zhafira Azahrah selaku moderator.
Dalam pemaparannya, Supri menjelaskan bahwa kepercayaan publik terhadap pemerintah sangat minim. Hal itu dibuktikan oleh hasil 2 lembaga yang rutin melakukan survei tentang kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Jokowi selama pandemi Covid-19.
“Yang pertama, survei pada maret 2020 menunjukkan tingkat ketidakpercayaan publik mencapai 35,7%. Namun, yang kedua, indikator dengan survei ketidakpercayaan publik meningkat menjadi 47,9%,” jelas Supri. Selanjutnya, ia menitikberatkan permasalahan yang dilakukan pemerintah selama pandemi sebagai indikator utama kurangnya kepercayaan publik.
“Angka Covid-19 yang meningkat diakibatkan oleh keterlambatan pendeteksian, pengesahan UU Omnibus Law tanpa melibatkan masyarakat, Pilkada yang bersifat memaksa di era pandemi, korupsi bantuan sosial. Hal-hal itu menyebabkan ketidakpercayaan publik,” tegas pria tersebut.
Aspirasi kekecewaan masyarakat pun tertuang di media sosial dengan berbagai tagar diantaranya, #IndonesiaTerserah, #BerdamaiDenganCorona, #PSBBDiperketat, dan lain sebagainya. Itulah mengapa, Government Branding adalah salah satu upaya pemerintah untuk menarik kembali kepercayaan.
“Government Branding adalah salah satu upaya yang dilakukan. Mengembalikan kepercayaan publik adalah kewajiban pemerintah, terlebih lagi di era pandemi ini,” ujar Supri.
M204