Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Chapter Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Grand Discussion bertema “Demokrasi, Dinasti Politik dan Ratu Adil yang Dirindukan.” Kegiatan berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Sabtu (13/07).
Dipandu oleh Manager Of Research and Analysis FPCI chapter Unhas, Yuan Fauzil, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Filsuf dan Guru Besar STF Drikarya, R P Prof Dr Franz Magnis – Suseno SJ dan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, Prof Dr Muhammad SIP MSi.
Prof Muhammad menyampaikan, kondisi Pemilu saat ini sudah tidak sesuai dengan praktek yang terjadi. “Idealnya sebuah penyelenggaraan Pemilu harus merdeka, independen, dan bebas dari pengaruh-pengaruh yang dapat mengurangi independensinya, namun bisa kita lihat sekarang itu tidak terjadi,” ungkapnya.
Menurutnya, pilar yang paling penting untuk melakukan seleksi adalah rakyat dengan sistem demokrasi tidak langsung. Untuk itu, aspirasi yang dititipkan kepada perwakilan rakyat sangat penting untuk menciptakan penyelenggaraan Pemilu yang independen.
“Rakyat adalah pilar paling penting dalam proses seleksi yang dijalankan oleh perwakilan rakyat sebagai negara dengan sistem demokrasi tidak langsung,” jelasnya.
Sebagai penutup, ia berharap negara tidak diam dengan politik-politik oligarki. Selain itu, negara diharapkan dapat membungkam oknum-oknum yang memiliki kepentingan yang bertindak di belakang layar.
Nurul Fitrah