Mahasiswa KKN Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) Desa Ujung Labuang, Kabupaten Pinrang mengadakan Demonstrasi Pembuatan Wadah Inkubasi Pengeringan Bahan Makanan Menggunakan Sensor Suhu dan Lampu Pijar, Kamis (30/01).
Inovasi ini dibuat untuk membantu warga nelayan Desa Ujung Labuang mengatasi kendala pengeringan bahan makanan, seperti ikan dan bahan makanan lainnya.
Penanggung Jawab Program Kerja, Ahmad Rafly Abdillah mengungkapkan, warga desa sering kesulitan mengeringkan hasil laut dan buah kering akibat cuaca yang sangat tidak menentu, terutama di musim penghujan.
“Banyak warga yang mengandalkan pengeringan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka,”
Mahasiswa KKN itu berinisiatif memberikan contoh alternatif pengeringan dengan menggunakan teknologi sederhana, seperti instalasi lampu pijar dan sensor suhu.
Adapun bahan-bahan yang digunakan terbilang sederhana, yaitu tripleks, balok kayu, dan lampu pijar yang mudah didapatkan di pasaran. Sensor suhu juga dibeli secara daring dengan modul otomatis yang sangat sederhana dan mudah digunakan.
Proses awal pembuatan ini dimulai dari mendesain wadah yang sesuai, kemudian menentukan peletakan lampu dan sensor suhu dengan tepat. Setelah itu, dilakukan instalasi lampu pijar dan thermostat.
Perancangan dan pembuatan pengering ini dilakukan sekitar tiga hari dengan bantuan warga yang berpengalaman membuat wadah berbahan kayu.
Setelah pengerjaan, alat tersebut dibawa ke kantor desa untuk dipresentasikan sebagai contoh. Rafly menyampaikan, meskipun dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung seperti di musim penghujan dan cuaca yang tidak menentu, alat ini dapat mengeringkan bahan makanan secara efektif.
Banyak warga yang menganggap program ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang menjadikan bahan makanan kering sebagai mata pencaharian utama.
Mahasiswa KKN itu berharap, warga desa dapat meniru dan memanfaatkan teknologi sederhana ini untuk mengeringkan bahan makanan mereka sendiri. Ini akan mengurangi ketergantungan pada cuaca yang kadang tidak bersahabat dan membantu meningkatkan hasil produksi makanan kering untuk dijual.
“Harapan saya, warga bisa mencontoh dan membuat wadah pengeringan mereka sendiri, sehingga mereka tidak lagi terbebani oleh cuaca yang sering berubah-ubah,” tutupnya
Inovasi ini menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa KKN Unhas turut berkontribusi untuk menciptakan solusi bagi masyarakat melalui teknologi sederhana namun berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari mereka.
Marcha Nurul Fadila Jalil