Guru Besar bidang Rekayasa Pemanfaatan Hasil Hutan Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Andi Detti Yunianti SHut MP resmi dikukuhkan pada Sidang Paripurna Dewan Profesor. Acara ini berlangsung di Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Selasa (10/06).
Pada kesempatannya, Prof Detti menyoroti pentingnya pengembangan kualitas kayu dari hutan tanaman dan hutan rakyat, seiring menurunnya produksi hutan alam di Indonesia. Ia menyebut, kayu dari hutan tanaman memiliki tantangan tersendiri seperti dimensi kecil, kekuatan rendah, dan warna yang pucat akibat dominasi kayu muda.
“Selama ini penilaian kualitas kayu umumnya hanya berdasarkan berat jenis, kekakuan, keawetan, nilai dekoratif, dan stabilitas dimensi. Padahal kualitas kayu juga ditentukan oleh struktur pada level mikro dan nanostruktur,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga meneliti teknologi densifikasi untuk meningkatkan kerapatan kayu hingga 30 persen. Proses ini efektif memperbaiki kekuatan kayu cepat tumbuh yang umumnya inferior. Ia menambahkan, metode pewarnaan alami berbasis nano seperti dari kayu secang memberikan hasil lebih dalam dan merata dibanding pewarna konvensional.
“Pengembangan pewarnaan dengan nanopartikel kayu secang menunjukkan peningkatan kualitas dekoratif kayu secara signifikan, terutama untuk kayu-kayu dari hutan rakyat,” tambahnya.
Menutup orasinya, Prof Detti menegaskan pentingnya memasukkan aspek mikro dan nanostruktur dalam parameter penilaian kayu masa depan. Langkah ini diharapkan dapat mendukung diversifikasi spesies kayu lokal dan mengurangi ketergantungan pada kayu hutan alam.
“Dengan pemahaman nanostruktur, kita bisa mengembangkan produk kayu baru seperti nanoselulosa, nanofiber, hingga nanokomposit yang berdaya guna tinggi untuk berbagai industri,” pungkasnya.
Marcha Nurul Fadila Jalil
