Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan Prof Dr Ir Sri Purwanti SPt MSi IPU ASEAN Eng sebagai Guru Besar Fakultas Peternakan (Fapet) di Ruang Rapat Senat Lantai 2 Gedung Rektorat, Selasa (11/02).
Guru Besar dalam bidang Ilmu Nutrisi dan Pakan Unggas itu menekankan bahwa sektor perunggasan berperan penting dalam pemenuhan pangan hewani nasional. Fokus tersebut dijabarkannya dalam pidato yang berjudul “Rekayasa Pakan Berbasis Fitobiotik dan Sumber Protein Alternatif untuk Produktivitas Unggas”.
Ia mengungkap, pelarangan penggunaan antiobiotik pemacu pertumbuhan diterapkan di Indonesia pada 2018 untuk mengatasi risiko residu antibiotik terhadap kesehatan manusia. Fluktuasi harga bahan baku dan ketergantungan pada antibiotik serta protein konvensional turut menjadi tantangan bagi peternak.
Purwanti menyebut salah satu jawaban atas permasalahan tersebut dengan mengembangkan rekayasa pakan dengan inovasi teknologi formulasi pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi unggas, sekaligus menjaga keamanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
“Rekayasa pakan berbasis fitobiotik yaitu pemanfaatan senyawa alami dari tumbuhan, dapat meningkatkan kesehatan unggas serta efisiensi produksi secara berkelanjutan,” jelas Purwanti.
Ia menerangkan penelitian terkait dilaksanakan sejak 2006 dan menghasilkan inovasi jamu ternak bernama Herbal Labio-1 yang telah diterapkan pada kelompok tani di kabupaten Bone dan Gowa, Sulawesi Selatan. Selain itu, eksplorasi pakan unggas berkelanjutan berkembang hingga larva black soldier fly (lalat tentara hitam) dan indigofera zollingeriana, yakni tanaman polong-polongan tropis sebagai sumber alternatif pakan unggas.
Purwanti menyebut pengembangan jaringan penelitian kolaboratif antara universitas hingga kelompok tani sangat krusial. Menurutnya, hal demikian menjadi langkah penting untuk mewujudkan sistem produksi unggas yang efisien, aman, dan berkelanjutan.
Nurul Fathiyah SA