Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, mengadakan Webinar dengan menghadirkan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, sekaligus Assesor Jurnal Kemenristek-BRIN, Prof Dr Irwansyah SH MH sebagai narasumber, Sabtu (25/07).
Mengangkat tema, Strategi Menulis Artikel pada Jurnal Bereputasi, dan digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan tersebut diikuti 300 peserta, yang berasal dari kalangan dosen, peneliti, mahasiswa sarjana, serta pasca sarjana se-Indonesia dari berbagai kota.
Saat diwawancara via Whatsapp, Ketua Penyelenggara sekaligus Managing Editor Mulawarman Law Review, Orin Gusta Andini mengatakan, kegiatan ini sangat diminati kalangan dosen, peneliti, mahasiswa, hingga instansi pemerintah.
Tujuan kegiatan tersebut yaitu meningkatkan publikasi dosen, peneliti, juga mahasiswa jenjang sarjana, pasca sarjana, hingga doktor, yang memiliki kewajiban mempublikasikan karya ilmiah dalam bentuk jurnal. Peserta yang telah mengikuti webinar ini, juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas artikel yang ditulis, sehingga nantinya dapat dipublikasikan pada jurnal yang sudah terakreditasi nasional, maupun jurnal internasional bereputasi.
Dalam kesempatan yang diberikan, Prof Irwansyah memulai materinya dengan menyampaikan bahwa naskah yang baik berasal dari hasil riset. Menurutnya, topik penelitian bisa dimulai dengan mata kuliah berbasis riset.
“Ada bahan dan ada materi, sehingga kedepannya kurikulum dapat berbasis riset. Jadi proses pembelajaran selalu merujuk pada hasil-hasil riset,” ujarnya.
Tim Assesor Jurnal Kemenristek-BRIN ini, juga menjelaskan pendekatan penelitian Fakultas Hukum terhadap program sarjana, magister, dan doktor harus berbeda. Menurutnya pendekatan S1 hanya fokus pada undang-undang, S2 fokus pada undang-undang, analisis, dan sejarah, S3 fokus pada seluruh konsep pendekatan. Prof Irwansyah menambahkan, sebuah jurnal yang ideal akan mampu menaikkan program studi.
“Jurnal yang bagus akan menarik dan menaikkan Prodi, karena jurnal bagus termasuk jurnal yang baik risetnya, pengabdiannya, dan akademiknya,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan, poin utama yang menjadi modal untuk menulis. “Pertama, harus ada pernyataan atau klaim bahwa selaruh refensinya adalah referensi yang baru. Kedua, bukan hal yang sudah layak diketahui,” bebernya.
Ia pun memberi tahu teknik melacak plagiat dengan teknik paraphrase, yaitu mengutip inti dari pendapat seseorang sehingga pendapat tersebut seolah sudah dikaji. Guru Besar FH Unhas ini juga memberikan penjelasan, bahwa judul jurnal yang baik harus berbasis kata.
“Dalam judul jurnal tidak ada sub judul, tidak ada nama lokasi tujuan, tidak ada nama ketentuan, tidak ada nama lembaga, dan tidak ada kata yang mendayu. Judul bisa propokatif, bisa negatif, dan bisa prokontra,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, pengelolaan dan pengembangan tata kelola jurnal, harus didukung artikel yang semakin berkualitas, agar kemajuan dalam ilmu pengetahuan terus berkembang pesat.
Terakhir, dalam pemaparannya ia banyak mengulas strategi menulis dan topik terkini, yang dapat ditulis para peserta agar artikel selalu memiliki novelty, atau kebaruan sehingga dapat menembus jurnal bereputasi.
M124