Judul Film: Hacksaw Ridge (2016)
Sutradara: Mel Gibson
Pemeran Utama: Andrew Garfield
Genre: Sejarah, Drama, Biografi
Durasi: 139 Menit
Tayang Perdana: 4 September 2016 (Festival Film Venesia)
Tugas prajurit di medan perang adalah mengikuti perintah, bahkan jika perintah itu adalah membunuh manusia lainnya. Hal ini adalah realitas yang harus dijalani demi bangsa dan negaranya. Akan tetapi, bisakah kita membayangkan seorang prajurit yang menolak memegang senjata dan membunuh manusia lain tetapi ingin terlibat dalam medan pertempuran. Kisah ini disajikan dalam film Hacksaw Ridge yang diangkat dari kisah nyata seorang prajurit Amerika Serikat.
Desmond Doss, salah satu dari ribuan prajurit yang bertempur di Okinawa pada 1945 untuk merebut daerah yang disebut Hacksaw Ridge dari tangan Jepang. Desmond berhasil menyelamatkan 75 orang prajurit yang tertinggal karena serangan mendadak pasukan Jepang, ia berjibaku mengangkat dan menyeret teman-temannya dari daerah yang berbahaya tersebut bahkan saat pasukan yang lain telah pergi karena serangan besar-besaran tentara Jepang.
Film ini menyajikan realitas perang, pertumpahan darah, dan kepedihan. Pada pembuka film, kita disajikan gambaran peperangan yang terjadi dengan menggunakan efek gerakan lambat, ledakan, peluru yang melesat, dan debu-debu beterbangan. Hal ini terutama terasa karena disajikan melalui sudut pandang para prajurit yang turun langsung bertempur, mereka kehilangan lengan, kaki, dan nyawa. Akan tetapi, di dalamnya masih bisa ditemukan harapan dalam tokoh Desmond.
Desmond adalah anak seorang veteran Perang Dunia I, ayahnya kehilangan rekan-rekannya selama peperangan berlangsung sehingga ia amat membenci perang. Desmond tumbuh bersama dengan saudara laki-laki yang amat dekat dengannya, bahkan saat saudaranya memutuskan untuk mendaftar dalam militer, itu menjadi titik pertimbangan awal baginya untuk mendaftar juga.
Sejak Desmond mengalami kecelakaan yang membuat saudaranya hampir mati, ia mulai memegang teguh nilai-nilai dalam kepercayaan yang ia pegang dan menjadi penganut yang taat. Hal tersebut tentu amat kontras dalam militer yang menjadikan senjata sebagai identitas kekuatan mereka, yang mana senjata menjadi media untuk melakukan pertumpahan darah dengan lawan dalam peperangan.
Dalam pelatihan dasarnya, Desmond bertemu dengan beragam karakter dengan latar belakang yang berbeda-beda. Pada awalnya ia diterima dengan mudah oleh teman-teman dan pelatihnya akan tetapi karena sikapnya yang tidak ingin memegang dan menggunakan senjata membuatnya sulit diterima, bahkan dipaksa untuk keluar.
“Saya diperlakukan sebagai kriminal karena tidak ingin membunuh,” ucap Desmond.
Perjalanan Desmond untuk bergabung secara resmi dalam militer ditentang oleh para petinggi dan juga rekan-rekannya karena nilai-nilai yang ia pegang. Bahkan ia disidang militer karena tidak mematuhi perintah atasannya untuk memegang senjata. Akan tetapi, dengan bantuan ayahnya dan dukungan moral dari sang kekasih, ia akhirnya mendapatkan kesempatan dalam militer, namun sebagai seorang petugas medis lapangan.
Mel Gibson, sebagai sutradara berhasil dalam memperlihatkan sisi-sisi perang dan penderitaan yang dialami oleh prajurit, serta membuat kita dapat berempati terhadap sosok Desmond yang berjuang mempertahankan nilai-nilainya. Hal ini dibuktikan dengan perhargaan yang diterima film ini, dua penghargaan OSCAR dan pada Hollywood Film Award, Mel Gibson menerima penghargaan sebagai sutradara terbaik.
Film Hacksaw Ridge amat cocok untuk ditonton oleh mereka yang memang menikmati film dengan genre sejarah atau aksi. Akan tetapi, film ini juga memberikan harapan, melalui karakter Desmond, atas usaha-usahanya menyelamatkan teman-temannya, memberikan sudut pandang baru bahwa film perang tidak hanya soal kekerasan dan kehebatan dalam membunuh tetapi juga ada sisi kemanusiaan dan saling menolong di dalamnya.
M. Ridwan